Wartawan Dikeroyok OTK di Tanjungpinang

Rindu Sianipar (Wartawan), Korban Yang di Keroyak Orang Tak di Kenal (OTK) memberikan Keterangan di Polsek Bestari (PELITA KEPRI/ Takdir Siringo)

PELITA KEPRI, Tanjungpinang – Seorang wartawan media cetak/Online lokal SidakNews, Rindu Sianipar babak belur setelah dikeroyok Orang Tak di Kenal (OTK) di sebuah Pub di Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada Minggu (14/1/2018) dini hari.

Rindu mengaku dikeroyok saat melakukan peliputan di Pub Ozon, Jalan MT Haryono, Komplek Bintan Plaza. Saat itu Ia tengah meliput keributan yang terjadi di Pub tersebut, seketika ia dikeroyok.

“Sekira pukul 03.00 WIB saya lewat di Pub itu, melihat ada keributan saya berhenti untuk melihat. Kemudian setelah sudah melihat saya naik ke motor dan tiba-tiba dipukuli dari belakang, dari kanan dan depan saya, ada tiga orang yang memukul saya,” ujarnya di Polsek Bukit Bestari, saat membuat laporan Polisi.

Baca Juga :  Ketua JPKP Sebut KLA Masih Belum Layak Disandang Kota Tanjungpinang

Saat menunjukkan luka pukulan dan hasil visum RSUD Raja Abdul Thabib, Tanjungpinang. Tampak pada bagian pelipis matanya dan sekujur tubuhnya penuh luka lebam.

Rindu memaparkan sejumlah kejadian pemukulan yang terjadi kepadanya. Diketahui, keributan di Pub Ozon tidak hanya sekali. Menurut keterangan warga setempat di Pub itu kerap kali terjadi keributan.

Di tempat terpisah, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Tanjungpinang, Iskandar Syah berharap pihak Kepolisian segera  menindak oknum yang melakukan pengeroyokan terhadap korban.

“Aparat penegak hukum harus mengambil sikap atas perkara kekerasan ini, dan menangkap pelaku kekerasan yang menimpa wartawan tersebut,” kata pria yang akrab dipanggil Kandar ini.

Baca Juga :  Pemkab. Bintan Akan Menghadirkan Artis Ibukota Dalam Rangka Tour De Bintan Maret 2018

Hingga saat ini Polisi masih menyelidiki kasus pemukulan Wartawan ini. (Takdir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.