Basarnas Tanjungpinang Bantu Operasi SAR Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Pelita Kepri, Tanjungpinang – Kantor Pencarian Dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang turut menerjunkan timnya untuk operasi SAR korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Tim berangkat dengan membawa ROV (Remoted Operated Vehicle).

“Berdasarkan perintah Direktur Operasi Basarnas untuk pelaksanaan operasi SAR terhadap Korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba maka Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang mengirimkan 4 personelnya dengan membawa ROV (Remoted Operated Vehicle) guna pencarian korban dalam air,” kata Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Budi Cahyadi lewat pesan WA nya, Selasa (19/06/2018).

Keempat personel yang diberangkatkan adalah:

Baca Juga :  Bacaleg DPRD Kepri, Petrus Sitohang: Pariwisata Dan Kelautan Bisa Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

1. Budi Cahyadi ( Kepala Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang)

2. Roli Kuncoro (Rescuer)

3. Riza Iskandar (Operator ROV)

4. Herman Rianto (Operator ROV).

Budi Cahyadi memohon doa dari seluruh masyarakat agar seluruh korban dapat ditemukan.

“Mohon doa rekan-rekan dan seluruh masyarakat Kepri, semoga seluruh korban KM Sinar Bangun segera ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkasnya.

Seperti diketahui pada hari senin Satu kapal angkutan orang merek “Sinar Bangun” penumpang  sebanyak 70 orang dinyatakan tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) sore.

“Benar ada kapal yang mengangkut masyarakat tenggelam di perairan Danau Toba sore tadi sekitar pukul 17.30 wib.” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Samosir, Maher Tamba Senin (18/6/2018) dikutip dari berita5Indonesia.

Baca Juga :  Di Hadapan Tamu "Genting Dream Cruise" Nurdin Basirun Promosikan Kuliner Khas dan Durian Bintan

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Maher mengatakan kapal tersebut mengangkut sejumlah warga. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Tigaras Simalungun menuju Pelabuhan Simanindo Samosir, Prapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

“Kapal tersebut dari Simalungun menuju Samosir. Dan di perjalanan kapal tersebut tenggelam,” jelasnya.

Sembilan orang penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara penumpang lainnya masih dicari. “Yang saya tahu 9 orang ditemukan selamat, yang meninggal belum dapat kabar,” ungkapnya.

Tenggelamnya kapal penumpang di Danau Toba di duga akibat putusnya tali kemudi kapal setelah diterjang ombak dan angin. “Tali kemudinya putus. Karena saat itu, angin dan ombak kencang dan diduga penyebab putusnya tali kemudi,” sebut kepala BPBD Samosir itu.

Baca Juga :  Pemprov Kepri Raih Opini WTP dari BPK RI 12 Kali Berturut-turut Atas Laporan Keuangan Tahun 2021

Kapal tersebut tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal itu tenggelam di perairan antara Kabupaten Samosir- Kabupaten Simalungun.

(pk/dir/gm)