Oleh : Takdir Siringo
Setelah saya mengikuti update berita terbaru mengungkap kasus janggalnya atas kematian Brigadir Yosua alias J. Jadi timbulah sebuah goresan tulisan tangan yang keluar dari otak saya.
Saya pernah membaca sebuah artikel, yang menuturkan dan menjelaskan dalam kehidupan ini. Diantara profesi yang beragam-ragam itu. Ternyata ada 4 profesi yang paling mulia loh.
Profesi yang paling mulia itu. Ternyata dapat mengancam jiwa dan raga. Ternyata profesi itu hadir dalam pegungkapan kasus kematian Brigadir Yosua alias J.
Daripada berlama-lama nih.., malah kemana-mana pula. Jadi seperti mau saya rekayasa pula lagi ceritanya. Langsung saja saya sebutkan apa 4 profesi mulia itu?
1. Wartawan
Setelah wartawan meliput peristiwa itu. Dan berita itu terupdate diberbagai media cetak, elektronik, media online.
Laporan sebuah peristiwa “Polisi tembak Polisi” kamera pemantau alias CCTV dirumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mati. Berita itu dikategorikan berita kriminal.
Setelah berita itu sampai kepublik. Dari awal seolah banyak menuai kejanggalan. Peristiwa itu pun menjadi perbincangan publik dimedsos. Dan setiap menit bermunculan berita itu disetiap media.
2. dokter
dokter ahli forensik sangat mempunyai peran penting dalam mengungkap kasus ini. Melalui autopsi.
Sekalipun guys! dalam autopsi pertama bagian yang paling dicurigai janggal. Dan terpaksa kembali dilakukan autopsi ulang, karena pihak keluarga sangat curiga atas kematian anaknya Brigadir Yosua alias J dan dinilai autopsi pertama tak sesuai fakta sebenarnya. Karena selain luka tembak, banyak pula luka-luka yang aneh ditubuh Brigadir J.
3. Lawyer (pengacara)
Mendengar berita tentang kematian Brigadir Yosua alias J. Yang mengisahkan banyak pertanyaan, atas kejanggalan itu.
Komaruddin Simanjuntak merasa tersentak dengan kasus kematian Brigadir J yang penuh kejanggalan.
Lalu bilaupun membuat status diakun medsosnya “Polisi tembak Polisi kamera CCTV mati” berkat dari statusnya itulah. Sehingga pihak keluarga Brigadir J langsung komunikasi dengannya.
Hingga bang Komaruddin Henra Simanjuntak dihunjuk keluarga Brigadir J menjadi penasehat hukumnya.
4. Penyanyi
Sempat penyanyi legendaris yang paling disukai kaula muda masa itu. Iwan False muncul saat proses penyelidikan kasus kematian Brigadir Yosua alias J sedang berjalan.
Namun nyanyianya ternyata hanyalah sebuah sentilan “Oh ini pengacaranya. Yang pernah bilang istri saya organisasi terlarang” hal itu ditujukan kepada penasehat hukum keluarga Yosua, nama lengkap Komaruddin Henra Simanjuntak.
Dan beragam komentar dan desakan dari warganet dimedsos untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir Yosua. Dan berita yang bermunculan dalam penyelidikan kasus itu tak berkembang. Masyarakat Indonesia semakin geram karena beritanya masih mutar-mutar disitu.
Dan menjadi pertanyaan publik dan semua pihak “Ada pembunuhan, tapi tak ada tersangkanya?”
“Benar-benar janggal guysss!”
Dengan berjalannya waktu. Dan ternyata, profesi penyanyi itu munculah pada sosok Bharada E. Nyanyaiannya melengking dan menggema “Polisi tembak Polisi” hanyalah skenario bohong-bohongan alias rekayasa. Dan ternyata Bharada E adalah tumbal dari kejahatan atasannya mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Dengan berjalannya waktu satu bulan dalam penyelidikan dan mengumpulkan beberapa bukti-bukti.
Ternyata oh ternyata yang benar Bharada E melalui pengacaranya mengakui semua, bahwasanya Bharada E disuruh oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua alias J dengan upah dijanjikan uang 1 Milliar.
Dalam kasus ini Polisi menetapkan 4 tersangka. Dan menyeret 31 perwira tinggi sampai tamtama, karena diduga ketidakprofesionalannya bekerja dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir Yosua. Dan besar kemungkinan masih akan ada lagi bertambah, yang diduga langgar kode etik dalam penyelidikan kasus ini.
“Hebohhhh!”
Publik menyampaikan, Bharada E sebagai saksi dalam kasus ini. Hendaknya mendapatkan perlindungan seaman mungkin. Untuk proses berjalan Polisi mendalami kasus ini, untuk mengumpulkan semua bukti-bukti kuat guna proses persidangan.
Karena kasus kematian Brigadir J sudah menjadi perhatian publik. Publik masih menanti, “apa motivasi Ferdy Sambo yang sebenarnya. Hingga tega menghabisi nyawa Brigadir Yosua alias J dengan begitu tragisnya?”