Filsafat Suku Batak

Oleh : Takdir Siringo

Tulisan ini saya dedikasikan buat pemuda-pemudi Batak ditanah rantau. Agar tetap bangga menjadi orang Batak. Dan juga suatu bentuk kerinduan saya kepada suku Batak dimanapun berada. Kalau ada kata-kata yang kurang pas, harap dimaklumi untuk para tetua suku Batak. Tulisan ini murni berdasarkan pengamatan saya sendiri.

Dibalik kesuksesan orang-orang Batak. Ada filsafat yang selalu diajarkan oleh para orangtua kepada anak-anaknya sejak kecil.

Mungkin putra-putri Batak tidak asing lagi mendengarkan “ Mata guru, roha sisean” arti sederhana ungkapan ini mengatakan bahwa gunakan hati dan akal sehat dalam mengambil segala keputusan yang menyangkut diri kita juga orang banyak.

Saya masih ingat sekali waktu itu. Saat saya hendak merantau. Ibu mengundang oppung makan dirumah dan beberapa saudara terdekat untuk sekedar makan bersama dipotonglah ayam kampung atau masak ikan mas. Dan mendoakan sampai ditujuan dengan selamat dan cepat mendapat pekerjaan yang layak.

Baca Juga :  Gila! Dokter Kesuburan Ini 'Tebar' Sperma ke Rahim Belasan Pasiennya Diam-diam

Saya ingat sekali waktu itu ibuku mengatakan ” PANTUN HANGOLUAN, TOIS HAMAGOAN maksudnya: Perlu sopan santun untuk bertahan hidup; sementara sombong akan membawa kepada celaka.

Saat saya mau berangkat dikatakannya juga ” Holan manubuhon do au, anon lului ma orang tuamu disan” maksudnya aku hanya melahirkan kamu. Carilah orangtua yang bisa untuk menjagamu.

Oleh karena filsafat itulah. Orang Batak banyak yang menjadi banteng diperantaun. Seperti istilah yang sangat populer bagi anak Medan ( anak Batak) saat ini.

Baca Juga :  Danrem 033/WP dampingi Kunker Pangdam I/BB Ke Yon Komposit 1/GP di Natuna Kepri

Ada pesan para orangtua Batak. Ketika sudah sukses “Ingot bona ni pinasa” artinya ingatlah asal muasal atau kampung halaman.

Untuk itulah orang Batak sangat menanamkan jati diri. Untuk selalu mengingat dan mencintai asal muasalnya.

Seperti penyanyi yang sangat populer saat ini, Judika Sihotang. Sebagai penulis. Jujur saya sangat bangga melihatnya saat menghiasi layar kaca. Disamping ketenarannya. Dia selalu menonjolkan karakter Bataknya.

Ada lagi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea juga memperlihatkan karakter Bataknya dan pribadinya. Disamping mengumbar-ngumbar harta-harta gono-gininya. Gaya bicaranya kental kali Bataknya Woi!

Ya memang tidak sedikit secara tidak langsung orang yang kurang suka dengannya. Yang selalu memamerkan bergelimang harta.

Baca Juga :  Pemkab Bintan Terima Deviden dari Bank Riau Rp 9,8 Miliar

Namun pengacara milliaaran dan nyentrik itu ternyata punya sisi hati yang tulus. Beliau senang membantu orang-orang yang mendapatkan ketidak adilan. Disamping membantu orang-orang yang lemah. Dia juga senang memberikan rupiahnya kepada orang-orang yang berprestasi yang sering menjadi viral.

Untuk itu akhir kata, banggalah menjadi orang Batak. Biarlah orang berkata”Kerasnya perangai dan gaya berbicara orang Batak. Ternyata menyimpan hati yang penuh ketulusan”.

Horas, Horas, Horas!