PELITAKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Pergerakan Mahasiswa Isalam Indonesia (PMII) Menyikapi persoalan yang kini menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat khususnya di Provinsi Kepulauan Riau, dari hasil diskusi bersama kader PMII kami mendapatkan ketidak puasan atas kepemimpinan H. Nurdin Basirun selaku Gubernur Provinsi Kepri lebih kurang 2,5 tahun menjabat. Kami anggap selaku pimpinan di suatu daerah bisa membawa kesejahteran masyarkat Kepulauan Riau ini, kata dari perwakilan PMII dalam orasi, Selasa (20/3/2018) di Bundaran Pamedan Tanjungpinang.
kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan menyatakan sikap yaitu meminta kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kejaksan tinggi kepri untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan APBD kepri untuk kepentingan pribadi, perihal adanya temuan bahwa di setiap OPD di lingkungan Provinsi Kepulauan
Riau wajib untuk menyetor dan membayar keperluan atas pernikahan anak Sekda Provinsi Kepulauan Riau tempo hari yang lalu, yang ramai di perbincangkan.
Kami juga Meminta kepada pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk konsen memperhatikan Orgainisasi organisasi kemahasiswaan yang berbasis pengkaderan serta lebih kreatif untuk membina serta melakukan pertemuan pertemuan. Dan Tidak hanya mengakomodir kepentingan sekelompok yang mengatasnamakan mahasiswa segelintir saja.
Dengan Tegas kami sampaikan. Meminta Gubernur Kepulauan Riau untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena kami anggap gagal dalam menjalanlan roda pemerintahan sebagaimana mestinya.
Terlihat dari buruknya kinerja sekda yang jelas telah menyelewengkan APBD untuk kepentingan
keluarganya serta pejabat pejabat di lingkungan pemerintah provinsi kepri yang tidak becus dalam
membantu jalannya pemerintahan dengan baik.
Terlihat dari data yang kami terima bahwa tingkat pengangguran dan stabilitas ekonomi di provinsi Kepulauan Riau semakin merosot.
Kami PMII Cabang Tanjungpinang-Bintan tetap konsisten serta tetap istiqomah dalam perjuangan
gerakan jalanan yang terus kami gelorakan. Kami tidak pernah diajarkan untuk bermulut manis.
Kami adalah mahasiswa yang realistis dan mengedepankan semangat kebersamaan untuk satu tujuan yakni Merdeka untuk Terus Idealis dan menjunjung tinggi Demokrasi.
Kami adalah PMII Tanjungpinang-Bintan yang Sesungguhnya inila kami Aktifis Yang terus memperjuangkan Kemaslahatan Umat, Gerakan kami murni adalah gerakan hati suara rakyat.
Kami adalah penerus cita cita bangsa, Kami PMII TPI-Bintan akan memastikan bahwa dalam tempo 1 Minggu kedepan terhitung dari tanggal 20 Maret 2018 ini akan melakukan unjuk rasa ke kantor Gubernur untuk mempertanyakan perihal apa yang menjadi tuntutan kami ini. [PMII/Red]