EKONOMI KEPRI ANJLOK, NURDIN : DISEBABKAN BANYAK FAKTOR

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun

PELITAKEPRI.COM, KARIMUN – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Nurdin Basirun mengatakan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini sangat anjlok. Hal ini disebabkan banyak faktor.

Seperti Batam kata Nurdin, hanya mengandalkan satu sektor, yaitu shipyard (galangan kapal).

Begitu juga lanjutnya, dengan Karimun, yang ‘kegagahannya’ pada PT. Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB). Tapi saat ini perusahaan tersebut tidak ada pesanan.

Hal ini disampaikan saat diwawancara wartawan usai menghadiri sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Anggota MPR RI/DPR RI Komisi V Fraksi Partai NasDem Dapil Kepri, Nyat Kadir di Gedung Nasional Kabupaten Karimun, Sabtu (10/3/2018).

Baca Juga :  Satpol PP Tanjungpinang Lakukan Penertiban terhadap Anak Punk dan Pengemis

Nurdin menyebutkan, sektor pariwisata di Provinsi Kepri sangat menjanjikan.

Kabupaten Karimun lanjutnya, bidang keagamaan menjadi keunggulan dan dibanggakan. Selain itu memiliki peluang investasi cukup besar. Namun apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, investasi akan lari.

Maka dari itu yang menjadi kekhawatiran bagi dirinya, apabila Kabupaten Karimun tidak menjaga kondusif daerah, tidak membangun infrastruktur, tidak memberikan pelayanan dengan baik jangan yang datang, investasi yang sudah ada bisa lari.

Dalam hal ini tidak bisa Bupati bekerja sendiri. Peran masyarakat juga sangat penting. Pemerintah mendorong investasi, masyarakat ikut menjaga dan mengamakannya.

Baca Juga :  Lantamal IV Kerahkan Dua Patkamla SAR Kapal Tenggelam Di Tanjung Kelit

“Bersaing dengan daerah lain hal yang wajar. Coba kita lihat di Singapura, Malaysia dan Vietnam saat ini lagi ‘lucu-lucu dan genit-genit’ menarik investasi dengan menawarkan kemudahan-kemudahan. Bukan gampang mendorong investasi kalau tidak ada keyakinan-keyakinan,” kata Nurdin mengakhiri. [PK/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.