PELITA KEPRI, Tanjungpinang – Nama Ramon Damora tidak hanya dikenal sebagai seorang jurnalis. Pemimpin Redaksi Tanjungpinang Pos itu, juga sastrawan yang sudah banyak melahirkan puisi.
Larik-larik puisinya sangat tajam dan kritis namun menginspirasi dengan menyiratkan makna yang sangat mendalam. Puisi Ramon Damora mengalir seperti mantra.
Dalam berbagai perhelatan penting, Ramon Damora yang juga Ketua PWI Kepri itu, sering tampil dengan membawa puisi yang mengesankan.
Di acara Hari Pers Nasional Tahun 2018 di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat 9 Februari 2018 nanti, Ramon bahkan sudah menggubah sebuah puisi untuk Presiden Jokowi, yang direncanakan membuka acara tersebut.
Dalam puisinya, Ramon ingin menitipkan harapan rakyat dan nasib bangsa ini kepada Jokowi dengan warna perubahan yang lebih bersinar.
Berikut ini puisi Ramon Damora berjudul ‘Meminang Kedaiman Di Padang Keindahan’ untuk Presiden Jokowi. Selengkapnya:
MEMINANG KEDAMAIAN
DI PADANG KEINDAHAN
~ kepada Presiden Jokowi
hari ini, sembilan februari,
kami tidak datang
dengan tinta kata-kata
yang terang berapi-api
untuk menulis namamu
di paragraf menjulang
setinggi pucuk singgalang
hari ini kami semua tiba
membawa cinta setangkai
padi: merunduk –bukan tunduk
melamarmu dengan hari esok
sepanjang doa kaum petani
berharap musim panen,
selama itulah bagi kami
kau tetap seorang presiden
hari ini tak ada pertanyaan
untukmu, seperti hempasan
ombak di pantai telukbayur
hari ini segalanya melebur
laksana rembulan dari balik
merapi, diam-diam melamar
obor surau dan suluh langgar
dengan mahar airmata pelajar
sekaligus darah para pendekar:
~ ya, hari ini kami hanya ingin
benar-benar tersenyum dipetik
ranum penderitaan, bukan
tercekik oleh bau pencitraan
hari ini, tuan, cuma hari
ini saja, zonder verifikasi kita:
kau adalah pewaris pusaka
seluruh pustaka, maka kami
khatamkan dendam-rindu ini
meminangmu dengan damai
dampingi mereka, pak jokowi,
rakyat bumi pertiwi, sejak
terisak sampai tawa yang
paling derai, duka mungkin
segera sirna atau malah
semakin purna, tapi kaulah
mata penghabisan yang akan memandang sedu-sedan
indonesia, serupa rahasia
warna-warni dedaunan
di padang-padang keindahan:
hijau, kuning, merah menyala,
lalu rontok di pantai cerocok
hari ini, sembilan februari,
kami tidak datang dengan
lilin ulang tahun yang lekas
meleleh. kami cemas
membayangkan bahwa
hari ini kita hanyalah dua
orang asing yang tak sengaja
pernah saling menoleh
ondeh mandeh…
2018
~ ramon damora ~