Pemko Tanjunpinang Cari solusi terkait Moko

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si. Foto: Takdir Siringo/Pelitakepri

PelitaKepri, Tanjungpinang – Pemerintah Kota Tanjungpinang tengah mencari solusi terkait keberadaan Mobail Toko Tanjungpinang Night Market (Moko TNM) agar tetap menghidupkan kembali perekonomian di kota lama Jalan Merdeka. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si.

Lebih lanjut dipaparkan Riono, Pemko Tanjungpinang sudah rapat bersama pedagang yang menggunakan moko untuk melalukakan evaluasi terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi pedagang, sekaligus mencarikan solusi terhadap keberlangsungan Moko TNM di jln. merdeka.

Lebih lanjut dipaparkannya, sepinya kota lama dari pengunjung sehinggga pendapatan tidak mampu menutupi modal yang dikeluarkan, dan para pedagang sangat merugi. Kalau dipaksakan juga mereka berjualan disana kasian”, tuturnya. Disamping itu, jumlah Moko yang tersedia jumlahnya masih sedikit dari perusahaan pemberi bantuan melalui dana CSR belum semuanya ada, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap volume pengunjung ke TNM.

Baca Juga :  Tamsir: Pemerintah Pusat Akan Kucurkan 6,2 Milyar Untuk Pendidikan di Bintan

Terkait hal tersebut tambah Riono, Pemko Tanjungpinang memberikan beberapa alternatif dan solusi dan akan diterapkan dalam waktu dekat yang bertujuan untuk kemudahan para pedagang agar dapat membantu pergerakan ekonomi masyarakat. “Moko diperbolehkan berjualan di siang hari dibeberapa tempat alternatif seperti di pusat pemerintahan yaitu gedung 5 lantai dan Kantor Walikota Senggarang mulai pukul 08.00 wib – 15.00 wib sesuai hari kerja. Sedangkan Hari Sabtu dan Minggu mereka dipersilahkan berjualan di objek-objek wisata, misalnya di Tanjung Siambang, Patung 1000, Vihara Senggarang, bahkan di Masjid Raya Dompak tapi Pemko harus lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pemprov dan pengelola objek wisata, Ungkapnya. Meskipun demikian, para pedagang tidak boleh menjual barang dagangan yang sama dengan pedagang lain yang sudah berjualan terlebih dahulu di beberapa titik yang dijadikan alternatif tersebut, sehingga pembeli juga dapat memilih beragam pilihan sesuai selera, dan tidak timbul pula perselisihan antar pedagang, sedangkan pada malam harinya para pedagang harus tetap berjualan di Lokasi kota lama yang sudah ditetapkan Sebagai TNM, tegas Riono.

Baca Juga :  Gubernur Ansar Bersilaturahmi dengan Kajati Kepri, Siap Lanjutkan Kolaborasi

Untuk menarik minat masyarakat, nantinya TNM bisa dilengkapi lampu hias berbentuk bunga atau bentuk lainnya yang dapat menarik wisatawan maupun masyarakat Tanjungpinang berbelanja di TNM. Selain itu juga akan mencoba menggandeng masyarakat yang berada di pelantar untuk berjualan di sana, pertunjukan seni maupun musik dapat dilaksanakan di jln. Merdeka agar TNM semakin semarak dan tidak monoton, ungkapnya.

Ia juga berharap, stakeholder terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang dapat mengambil peran dalam mensinergikan wisata malam di Kota Lama Tanjungpinang.

Baca Juga :  Buka Kegiatan Lomba Video Pendek dan Diskusi Film, Isdianto: Pemuda Jauhi Radikalisme, Terorisme dan Narkoba

Memulai sesuatu yang baru memang sulit, butuh waktu dan kesabaran , namun berbagai upaya tetap terus dilakukan agar kota lama hidup kembali, tutup Riono.
(pk/dir/rilis Humas)