Looding Bauksit di Pelabuhan Besar Tanjung Moco Dompak di Duga Milik Oknum DPRD dan Pengusaha Tanjungpinang

Tanjungpinang, pelitakepri.com – Oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pengusaha ternama di daerah sepertinya menjadi Penguasa di Kota Tanjungpinang ini, sesuai hasil Investigasi kami ke pelabuhan besar tanjung moco (Dompak) sabtu (28/10/2017) siang sekitar Jam 13.40 Wib, puluhan truk bolak-balik  pengangkut tanah bauksit, mengisi tongkang berkapasitas ribuan ton dimuat dan dibantu satu unit alat berat untuk meratakan muatan (bauksit), tanpa dihiraukan siapa yang datang, pantauan dilapangan, dan kami berhasil mewawancarai,dua orang pengurus alat berat yaitu HI, RD, ini yang punya… AW mas,terangnya,Tanjungpinang,(30/10/2017)

Kami mengklarifikasi dan mencoba supaya mengetahui lebih dalam.Siapa sebenarnya inisial AW, seolah-olah pengurus Alat berat juga menutup-nutupi pemilik bauksit tersebut.

Baca Juga :  Raja Ariza : HUT ke-14 Tagana Dapat menjadi Momentum Meningkatkan Tugas Kemanusian

Senada dengan jawaban Eko dari Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Bauksit ini untuk sampel ATB penjernihan ke Jakarta, ya.. pemiliknya pengusaha ternama di Tanjungpinang inisial SM dan Oknum Wakil Rakyat inisial AW, Pengangkutan ini izin pelabuhan sucopindo.

Capten tagboad TP, membenarkan bahwa looding bauksit sudah beroperasi dari kemarin, ya….,kalau pemiliknya info yang kami dapat mas dari pekerja dilokasi (pelabuhan) yang punya oknum wakil rakyat dan pengusaha ternama di Tanjungpinang, tapi inisialnya kami tidak mengetahui, ini yang 6 orang hanya ABK Tagboad.Mulai beroperasi sejak dari hari Jumat (27/10/2017).

Baca Juga :  Korem 033/WP: Hutan adalah Garansi Masa depan Suatu Bangsa

Beban muatan Tongkang yang akan kami tarik sekitar 2000 ton, tapi ini lah mas kapal kita dalam perbaikan makanya kita belum bisa berangkat, mekaniknya pun belum ada,” tuturnya.(Takdir Siringo/Seputarkepri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.