Surga Kecil yang Turun ke Bumi itu Bernama Pulau Wayag

Pulau Wayag di Raja Ampat, Papua Barat, masih menjadi salah satu primadona wisatawan yang berkunjung ke Papua. Pulau ini sering disebut surga di Bumi. (Foto-Foto: iNews/Chanry Andrew Chan Suripatty)

Pelita Kepri, Raja Ampat – Raja Ampat di Papua Barat terkenal dengan gugusan pulai karts eksotis dengan pantai pasir putih yang mempesona. Keindahan alam bawah laut, keunikan dan keramahan adat istiadat masyarakat setempat menambah nilai plus tempat ini.

Tak heran jika Raja Ampat menjadi destinasi impian para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Raja Ampat memang pantas disebut serpihan surga kecil yang jatuh ke bumi di ujung timur Indonesia.

Salah satu serpihan surga di bumi Indonesia adalah pulau Wayag. Pulau ini merupakan ikon wisata pulau bahari Kabupaten Raja Ampat.

Pulau Wayag juga merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan panorama keindahaan bawah lautnya. Menuju kawasan ini, Anda harus naik kapal cepat atau speed boat dari Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan.

Baca Juga :  Cerpen Kehidupan II Sebuah Impian Kecil

Pulau Wayag masuk wilayah adat suku Kawei yang mendiami kampung Selpei, distrik Waigeo Barat Daratan, Raja Ampat. Jadi, sebelum masuk kawasan wisata Pulau Wayag, wisatawan harus mampir kampung Selpelei untuk membayar retribusi adat sebesar Rp1 juta untuk satu kali masuk ke pulau Wayag dan satu kapal cepat atau speed boat.

Dalam perjalanan menuju Wayag, wisatawan akan disuguhkan dengan gugusan pulau-pulau karts terjal berbentuk seperti cendawan yang bermunculan dari bawah laut. Di pulau Wayag terdapat tiga puncak yang sering didaki oleh para wisatawan, yaitu Pulau Wayag Satu, Dua dan Tiga.

Untuk mendaki puncak Pulau Wayag, wisatawan harus berhati-hati karenan ada beberapa bagian yang sangat terjal. Perjalanan menuju puncak pun cukup melelahkan karena seseorang harus berjuang memanjati tebing bebatuan dengan kemiringan hampir 90 derajat.

Selain mendaki puncak tertingi di pulau Wayag, para wisatawan juga dapat menikmati panorama hamparan pantai pasir putih pulau Wayag dengan gugusan-gugusan pulau karang yang indah. Ini seperti hadiah atas perjuangan mereka mencapai puncak pulau tersebut.

Baca Juga :  Tanjungpinang Raih Juara Umum Tarung Drajat Di Porprov Kepri IV

Tidak itu saja, para wisatawan pun dapat dengan bebas berenang di air laut yang biru dan bening sambil menikmati hangatnya air laut di pantai pasir putih. Yang tak boleh terlewatkan oleh wisatawan adalah menikmati kegembiraan dengan berenang bersama ikan hiu karang yang seolah jinak saat disapa oleh para penyelam.

Wisatawan pun dapat memberi makan bagi ikan hiu karang yang berada di areal tersebut. Tentunya makanan itu sudah harus diperiksa terlebih dahulu kelayakannya oleh petugas konservasi setempat.

Habitat ikan hiu berada tepat di depan pos konservasi di pulau Wayag. Dengan dilengkapi dengan peralatan menyelam snorkeling dan diving para wisatawan bisa langsung dengan sepuasnya berenang dan bermain dengan ikan hiu karang.

Tapi, selalu ingat agar tidak mengganggu dan merusak habitat hiu ini. Ikan hiu karang atau ikan hiu sirip putih tercatat sebagai ikan dengan katergori hampir terancam punah dan jumlahnya semakin menipis.

Baca Juga :  79 Kasus Virus Corona Sembuh di Tanjungpinang

Selain berenang bersama ikan hiu, para wisatawan juga dapat menyelam dan menikmati ribuan species ikan baik berukuran kecil dan besar yang berada di deretan terumbu karang indah pulau Wayag.

Puas menikmati seluruh keindahan surga kecil yang jatuh ke bumi di pulau Wayag tersebut, wisatawan pun bisa menikmati indahnya matahari terbenam di Pulau Balbabak, yang merupakan kawasan konservasi internasional, dalam perjalanan kembali dari Wayag.

Panorama keindahaan alam bahari pulau Wayag, keistimewaan dan keramahan adat suku kawei di kampung selpelei, Raja Ampat, membuat wisatawan tak pernah jenuh untuk mengunjungi pulau bahari yang terkenal bagaikan serpihan surga yang jatuh ke bumi, di pedalaman Provinsi Papua Barat tersebut. Pulau Wayag seperti tak henti memanggil wisatawan untuk kembali mengunjungi surga kecil yang jatuh ke bumi tersebut.

(pk/dir/Sindonew.com)