PELITAKEPRI.COM, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan terus berupaya untuk mencetak generasi yang religius. Mulai dari pembangunan Rumah Tahfidz, peningkatan mutu Qori dan Qori’ah serta pemberian insentif Mubaligh dan Guru Ngaji guna meningkatkan kualitas membaca Al Qur’an anak-anak di Kabupaten Bintan.
Sebagai langkah berkesinambungan, hari ini Senin (26/2/2018), Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos melaunching program 15 Menit Mengaji Sebelum Proses Belajar Mengajar untuk SD/MI dan SMP/MTs se Kabupaten Bintan di SMPN 12 Bintan, Tanjung Uban. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Bintan Drs. Adi Prihantara, MM, FKPD Bintan, DPRD Bintan, Kepala OPD Bintan dan Tokoh Masyarakat.
Bupati bersama Para Siswa
Dalam sambutannya, Apri menegaskan bahwa gerakan 15 menit mengaji merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan semangat membaca Al-Qur’an di kalangan anak-anak dan remaja. Kesenjangan sosial serta westernisasi yang kian marak di kalangan remaja, membuat Pemkab Bintan semakin fokus dalam membentengi generasi muda agat tetap menggenggam nilai-nilai luhur ketimuran serta norma-norma agama.
“Kita terapkan ini agar lambat laun mereka gemar mengaji. Mungkin ada yang semangat, ada yang malas-malasan. Tapi kita yakin dan sama-sama berharap agar dengan kegiatan mengaji sebelum memulai proses belajar mengajar, dapat menjadikan siswa-siswi lebih semangat mengaji dan tidak ada lagi yang malas-malasan apalagi terpaksa, ” ungkapnya.
Launching ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama Kadisdik Bintan, Kakan Kemenag Bintan serta seluruh Kepala SD/MI dan SMP/MTs se Kabupaten Bintan. Apri menambahkan bahwa sejatinya kita tidak bisa melepaskan diri dari era globalisasi dan perkembangan zaman. Pertukaran budaya yang masuk dan berbagai kebiasaan dari luar harus dapat difilter sebaik mungkin agar tidak tergerus dalam fantasi budaya asing.
” Anak-anak kita perlu kita bentengi. Dengan mereka gemar mengaji dan cinta pada Al-Qur’an, kita yakin akan dapat menjadi tameng bagi mereka saat terjun ke masyarakat dan berbaur dengan arus modern, ” tutupnya.
[PK/Dir/MDC]