Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Gabungan 2 Kota IHK di Kepulauan Riau

PELITAKEPRI.COM, Tanjungpinang – Pada Februari 2018, gabungan 2 kota IHK (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan
deflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen, (IHK) sebesar 133,04. Inflasi tahun kalender (Januari s.d Februari 2018) sebesar 0,84 persen.

Inflasi tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,99 persen. Dari 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,06 persen sedangkan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,15.

Deflasi gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau disebabkan oleh penurunan indeks dua kelompok yang menyusun inflasi, Gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,55 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,10 persen.

Sebaliknya lima kelompok justru mengalami kenaikan indek yaitu: kelompokmakanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,26 persen; kelompok sandang sebesar 0,41 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen, bt 5 atas, Tanjungpinang (1/3/2018).

Pada Februari 2018, melalui Pers rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri yang di terima Pelitakepri.com, deflasi gabungan 2 kota IHK di Kepulauan Riau, Konsumen (IHK) gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau pada Februari 2018 mengalami penurunan indeks dari 133,08 pada bulan Januari 2018 menjadi 133,04 pada bulan ini atau terjadi deflasi gabungan sebesar 0,03 persen. Inflasi tahun kalender (Januari s.d Februari 2018) sebesar 0,84 persen. Laju inflasi ‘year on year’ (Februari 2018 dibanding dengan Februari 2017) gabungan tercatat sebesar 3,99 persen.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Gabungan 2 Kota IHK di Kepulauan Riau Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 20 kota mengalami deflasi dan 3 kota mengalami
inflasi.Deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 0,96 persen dan deflasi terendah terjadi

di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,02 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 0,19 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,06 persen. Kota Batam dari 20 Kota yang mengalami deflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 18 sedangkan Kota
Tanjungpinang dari 3 Kota yang mengalami inflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 2.

Baca Juga :  Anomali Data Kemiskinan, Tunggu Hasil Validasi dan Regsosek

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 27 kota mengalami deflasi dan 55 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 0,96 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,02 persen.

Inflasi teringgi terjadi di kota Jayapura sebesar
1,06 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Palangkaraya sebesar 0,04 persen. Kota Batam
dari 27 Kota yang mengalami deflasi se-Indonesia menduduki peringkat ke 25 sedangkan Kota
Tanjungpinang dari 55 Kota yang mengalami inflasi se-Indonesia menduduki peringkat ke 42.

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran
Dari 339 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 72 komoditas mengalami kenaikan harga dan 52 komoditas mengalami penurunan harga. Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, dari 341 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 61 komoditas mengalami kenaikan harga
dan 30 komoditas mengalami penurunan harga.

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Kepulauan Riau Februari 2018, Deflasi gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau disebabkan oleh penurunan indeks dua kelompok yang menyusun inflasi gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,55 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,10 persen.

Sebaliknya lima kelompok justru mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau sebesar 1,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,26 persen; kelompok sandang sebesar 0,41 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.

1. Kelompok Bahan Makanan

Pada Februari 2018 ini kelompok bahan makanan pada gabungan dua kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunanan indeks sebesar 2,55 persen atau turun dari 146,78 persen pada Januari menjadi 143,04 persen pada bulan ini.

Penurunan indeks kelompok bahan makanan merupakan akibat turunnya indeks harga pada enam subkelompok yaitu: subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,14 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,79 persen; subkelompok sayur-sayuran
sebesar 18,93 persen;subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,07 persen;subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 5,27 persen; serta subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,99 persen.

Sebaliknya lima subkelompok justru mengalami kenaikan indeks harga yaitu: subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 1,87 persen; subkelompok ikan segar sebesar 1,41persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,86 persen; subkelompok buah-buahan sebesar 2,09 persen; serta subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,98 persen.

Baca Juga :  Buka Bazar UMKM GMP 2023, Wako Rahma Tegaskan Aksi Nyata Pemerintah Kembangkan UMKM

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Pada gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks pada bulan ini sebesar 1,23 persen atau naik dari 131,59 pada bulan Januari menjadi 133,22 pada bulan ini.

Dari tiga subkelompok yang menyusun kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan ini tercatat semua subkelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu:subkelompok makanan jadi sebesar 1,56 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol
sebesar 0,78 persen;serta subkelompok tembakau danminuman beralkoholsebesar 0,85 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar untuk
gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,26 persen
atau naik dari 126,50 pada bulan Januari menjadi 128,10 pada bulan ini.

Dari empat subkelompok yang menyusun kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, tercatat tiga subkelompok mengalami kenaikan indeks yaitu:subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,05 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 4,41 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,22 persen. Sebaliknya hanya subkelompok perlengkapan rumahtangga yang mengalami penurunan indeks sebesar 0,01 persen.

4. Kelompok Sandang

Pada Februari 2018 gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau, kelompok sdandanan mengalami kenaikan indek sebesar 0,41 persen atau naik dari 113,82 menjadi 114,28 pada bulan ini. Dari empat subkelompok yang menyusun kelompok sandang, tercatat semua subkelompok
mengalami kenaikan indeks harga yaitu: subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,46 persen;subkelompok sandang wanita sebesar 0,04 persen; subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,03 persen; serta subkelompok sandang pribadi dan sandang lain sebesar 1,01 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Pada bulan ini kelompok kesehatan gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau tercatat mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,41 persen atau naik dari 122,15 pada bulan sebelumnya menjadi 122,66 pada bulan ini. Dari empat subkelompok yang menyusun kelompok
kesehatan, tercatat tiga subkelompok mengalami kenaikan indeks yaitu: subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,02 persen; subkelompok obat-obatan sebesar 0,94 persen; serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,68 persen. Sedangkan subkelompok
jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga.

Baca Juga :  Beras Bulog Diduga Dioplos Menjadi Beras Premium

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Pada bulan ini kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga di gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,10 persen. Dari lima subkelompok yang menyusun kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan ini tercatat dua subkelompok mengalami penurunan indeks yaitu: subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,88 persen; dan subkelompok rekreasi sebesar 0,08 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga
tidak mengalami perubahan indeks harga.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau pada bulan ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,09 persen atau turun dari 140,25 pada Januari menjadi 140,38 pada bulan ini.

Dari empat subkelompok yang menyusun kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan ini tercatat hanya subkelompok transpor yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,12 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor; dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau, Panusunan Siregar

Panusunan juga menyampaikan, Di Mei dan Juni 2018 yang akan datang, harus di waspadai tendesi inflasi di Batam dan Tanjungpinang naik melambung . Itu pola lima tahun yang kita cek. Dengan  bersamaan pergantian tahun ajaran, ramadhan dan lebaran. Liburan yang berdekatan di bulan itu juga.

“Jadi pemicu inflasi di bulan itu adalah hasil-hasil pertanian, seperti bayam, kangkung “.

Jadi untuk itu Dinas Pertanian punya Pekerjaan Rumah (PR), kalau mau di tanam lakukan sekarang, kalau mau Di datangkan dari luar Daerah Provinsi Kepri lakukan kontak dagang sekarang juga. Untuk pasokan mei dan juni. “Jadi pada bulan itu nanti Kepri aman, ” terang Panusunan. [PK/Dir]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.