Kepala BPS Kepri Sebut, ” Nilai Ekspor Ikan dan Udang Sangat Minim”

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau, Penusunan Siregar (PELITA KEPRI/ Takdir Siringo)

PELITA KEPRI, Tanjungpinang‘- Kepala Badan Statistik Provinsi Kepulauan Riau, Panusunan Siregar menyebutkan nilai ekspor komoditas Ikan dan udang (HS 03) sangat mengalami penurunan. Bulan Desember 2017 yaitu sebesar US$ 1,92 juta, mengalami penurunan sebesar 8,10 persen jika di bandingkan November 2017.

Sebaiknya ketika dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2016 justru mengalami kenaikan sebesar 9,65 persen, Tanjungpinang (15/01/2018).

“Komoditas ikan dan udang di Januari-Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen bila dibandingkan Januari-Desember 2016 dengan sumbangan 0,25 persen terhadap total ekspor nonmigas Provinsi Kepulauan Riau Januari Desember 2017,” terangnya.

Baca Juga :  Peduli Donggala, Palu dan Sigi. Baznas Kepri melaksanakan Shalat Ghaib dan Galang Dana

Lebih lanjut Panusunan menambahkan, minimnya niilai ekspor Ikan dan Udang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah provinsi Kepulauan Riau dan Pemko Tanjungpinang, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota di Kepulauan Riau, melalui SKPD yang membidangi hasil Laut khususnya Ikan dan Udang.

” Masyarakat Kepri, seharusnya di bina untuk Budi daya ikan dan udang. Terutama juga masyarakat yang tinggal dekat panta dengan peluang ini, bisa di modali pemerintah untuk bertambak ikan dan udang, heran kita laut kita kan luas 95 persen lautan, masa hasilnya tidak mencapai pertumbuhan nilai ekspor,” ucap Panusunan.

Baca Juga :  150 pelaku UMKM di Bintan mendapatkan Pelatihan Klinik Bisnis

“Tentunya nilai ekspor tinggi, kan itu masyarakat kita sejahtera, artinya bisa memberikan peluang lapangan kerja dengan hasil ikan kita, ini kan menjadi perhatian, jangan pula sektor pariwisata aja yang di gesa, hasil laut kitapun harus ikut di gesa juga” ucap kepala BPS ini.
(Takdir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.