Pelita Kepri, Tanjungpinang – Gubernur Kepri H Nurdin Basirun mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan. Bersatu, menurutnya merupakan kata kunci ketika ingin menggapai cita-cita yang mulia meskipun di saat yang sama tantangan yang kuat menghadang di depan mata. Boedi Oetomo telah memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal primordial.
“Mari kita tiru semangat persatuan yang diserukan oleh Boedi Utomo. Karena dengan semangat persatuan akan bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama dalam mengisi kemerdekaan,” ujar Nurdin saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2018 di halaman kantor Gubernur, Istana Kota Piring, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (21/5/2018).
Nurdin melanjutkan bahwa Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Ditambah lagi Presiden Pertama RI yang sekaligus Proklamator Kemerdekaan RI Ir. Soekarno, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1952 mengatakan bahwa, pada hari itu Indonesia mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ‘ide’, satu naluri pokok dari pada bangsa Indonesia. Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa.
Para pendahulu yang berkumpul dalam organisasi-organisasi seperti Boedi Oetomo itu memberikan yang terbaik bagi terbentuknya bangsa melalui organisasi. Bukan semata-mata dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga.
“Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, mereka tetap semangat dan terus menghidupkan api nasionalisme dalam diri masing-masing. Dan semangat itu harus senantiasa kita kobarkan di jiwa kita,” tegas Nurdin.
Gubernur yang dalam kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika ini menambahkan bahwa ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan lebih dari seabad lalu, bangsa Indonesia nyaris tidak punya apa-apa. Melainkan hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa.
“Sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama. Yaitu kemerdekaan bangsa. Dan akhirnya kita meraihnya,” tambah Nurdin lagi.
Adapun perkembangan dunia yang saat ini terus bergerak cepat mengharuskan sumber daya manusia yang ada untuk mampu menghadapi setiap tantangan. Untuk itu upaya penyadaran tiap masyarakat terus dilakukan untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang.
“Kita jangan lagi membuang-buang waktu. Sekaranglah saatnya untuk bangkit, ciptakan SDM yang unggul disegala bidang,” kata Nurdin.
Adapun apa yang disampaikan Gubernur ini merujuk pada tema Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital. Hal itu harus dimaknai juga dengan Pengembangan kapasitas sumber daya manusia, juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.
“Saat ini bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan sekarang kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan,” tutup Nurdin.
Hadir pada kesempatan tersebut Danlanud RHF Kolonel Pnb. M Dadan Gunawan, Kabinda Kepri Brigjen Pol Suharyono, Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Perwakilan FKPD, Kepala OPD beserta peserta upacara yang terdiri dari ASN, TNI-Polri dan Organisasi Masyarakat.