Tanjungpinang, Pelita Kepri – Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Tanjungpinang mewisuda 637 mahasiswa pada wisuda Umrah ke-XI di Gedung Aula Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Sabtu (15/9).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Umrah, Bismar Arianto mengatakan, dari 637 wisudawan tersebut, sebanyak 223 orang merupakan wisudawan Fisip. Dan tercatat hingga kini total alumni Fisip berjumlah 1.636 orang.
“Tahun ini Fisip menjadi lulusan terbanyak, dari lulusan tersebut 20 persen merupakan lulusan yang tepat waktu dan ini perdana bagi Fisip,” ucapnya.
Dalam wisuda tersebut, Dinda Imelda menjadi lulusan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan perolehan IPK 3,88 predikat Cum Laude.
Dinda Imelda kelahiran Tanjungbalai Karimun tahun 1996 mengakhiri studinya dalam waktu 3 tahun 10 bulan dengan judul skripsi “Strategi Adaptasi Budaya Para Ekspatriat Di Tanjungbalai Karimun” menjadi peraih IPK tertinggi di wisudawan jurusan sosiologi.
Dinda mengaku sangat berterima kasih kepada kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah membantunya hingga bisa meraih prestasi.
“Alhamdulillah, saya sangat bangga walaupun saya bukan pemuncak di universitas tetapi saya pemuncak di Fisip dan saya bangga masih masuk dalam kategori terbaik,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Minggu (16/9/2018).
Dinda Imelda mengaku bahwa pesan orang tua untuk menjadi yang terbaik dan selalu berjuang keras menjadi motivasinya di setiap kelas yang diikuti.
“Jadi kata-kata orangtua saya yang selalu saya pedomani untuk menjadi yang terbaik dan membanggakan orang tua. Makanya saya berusaha sebaik mungkin untuk mendapat yang terbaik,” katanya.
“Yang pastinya peran dari para dosen tidak lepas sehingga saya bisa kelar dan diwisuda,” sambungnya.
Ia pun berpesan kepada teman-temannya agar secepatnya menyusul dan jangan pernah lelah.
“Saya mengutip kata-kata wakil dekan saya, Bu Nanik Rahmawati, walaupun fisip tidak menjadi wisudawan terbaik tingkat universitas tapi fisip akan menjadi jodoh yang terbaik,” pungkas dinda dengan wajah gembira.
Ia pun menceritakan awalnya menjadi mahasiswa itu banyak suka-dukanya.
“Saat itu untuk pergi ke kampus harus bangun pagi untuk mengejar bus, bahkan untuk mendapat kursi bus kita harus kejar-kejaran di lapangan Pamedan. Tidak hanya itu, ditambah lagi dengan keterbatasan referensi buku di Tanjungpinang dan kampus harus berusaha meminjam buku kepada teman-teman dan dosen bahkan saya beli buku secara online dengan cara mencicil,” katanya.
Saat ditanya langkah selanjutnya setelah wisuda, Dinda mengatakan saat ini ia telah mempersiapkan diri untuk melanjutkan S2.
“Berbagai persiapan telah saya lakukan agar memperoleh beasiswa. Saya sangat berharap untuk mendapatkan beasiswa baik dari pemprov dan juga nasional, sehingga saya dapat melanjutkan cita-cita dan mengambil Strata 2,” harapnya. (pk/gm)