Tinjau Saluran Air di Batam, Komisi III DPRD Kepri Sebut Harus Dinormalisasi

Komisi III DPRD Kepulauan Riau meninjau kondisi saluran air di Simpang Helm Jalan Raja Isa, Batam Kota, Batam, Jumat (3/3/2023),

BATAM | PELITAKEPRI.COM  – Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan sejumlah daerah di Batam banjir. Hal ini disebabkan sistem saluran air yang tidak berfungsi secara maksimal.

Salah satu contoh daerah yang tergenang banjir beberapa waktu lalu adalah di Jalan Raja Isa dan Jalan Teuku Sulung Batam Kota.

Akibat dari banjir tersebut tak sedikit kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang mogok dan kemacetan yang mengular.

Oleh sebab itu, Komisi III DPRD Kepri yang membidangi infrastruktur dan pembangunan meninjau kondisi saluran air atau parit disalah satu lokasi yang kerap banjir.

Baca Juga :  Mahasiswa IPMKOB-Pekanbaru Silaturahmi dengan Wakil Ketua DPRD Kepri Bahas Beasiswa dan Masa Depan

Peninjauan dilakukan di Simpang Helm Jalan Raja Isa, Batam Kota, Batam, Jumat (3/3/2023), dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III Widiastadi Nugroho.

“Memang setelah kita melihat paritnya mengalami pendangkalan dan banyak tumpukan sampah, sehingga perlu dilakukan normalisasi dengan dikeruk,” Kata Widiastadi.

Di Simpang Helm Jalan Raja Isa sendiri terdapat persimpangan saluran air dari arah Legenda.

Menurutnya, perlu dilakukan normalisasi di persimpangan saluran air ini, karena debit air dari beberapa perumahan kumpul disini sehingga gorong-gorong yang berada dibawah jalan ini tidak muat menampungnya.

Baca Juga :  DPRD Kepri Respon Positif Terbitnya Perpres No 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan

“Debit air dari beberapa perumahan kumpul disini sehingga gorong-gorong yang berada dibawah jalan ini tidak muat menampungnya berakibat air meluap ke jalan,” ungkap Widiastadi.

Wakil Ketua Komisi III Nyanyang Haris Pratamura membenarkan apa yang disampaikan oleh Widiastadi. Ia mengatakan selain pendangkalan, saluran air yang berada di bawah jalan juga sempit.

“Jadi lebar saluran air yang berada di bawah jalan tidak sesuai dengan lebar saluran air, paritnya lebih lebar jadi kalau debit airnya deras otomatis akan meluap ke jalan,” imbuhnya.

Editor: Redaksi