Ketua Komisi II DPRD Kepri Minta Pertamina Segera Perbaiki Kerusakan Pompa Pertalite di Tanjungpinang dan Bintan

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin

TANJUNGPINANG | PELITAKEPRI.COM – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meminta Pertamina untuk memberikan penjelasan terkait kerusakan pompa pengisian BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU di Tanjungpinang dan Bintan, yang menyebabkan antrean panjang selama beberapa hari terakhir.

Dirinya menegaskan bahwa Pertamina harus segera mengatasi masalah ini karena sangat mengganggu distribusi BBM bersubsidi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Menurutnya, pelayanan yang terganggu ini berpotensi menyulitkan masyarakat dalam mendapatkan BBM, khususnya Pertalite.

“Kita minta segera diperbaiki layanan sistem ini. Jangan sampai mengalami kerusakan, apalagi BBM Pertalite ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kondisi ini jangan sampai membuat pelayanan kepada masyarakat tersendat,” ungkap Wahyu kepada wartawan baru-baru ini.

Baca Juga :  DPRD Kepri Berikan Rekomendasi Terhadap LKPj 2024

Ia juga menjelaskan,dengan adanya kondisi seperti ini khawatir penerapan sistem QR code untuk pembelian Pertalite yang mulai dijalankan oleh Pertamina tidak berjalan maksimal. Sistem ini dirancang untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi secara lebih efisien, namun masalah teknis seperti yang terjadi di Tanjungpinang dan Bintan dapat menghambat pelaksanaannya.

“Mungkin sistem ini tak maksimal. Masalah ini akan segera kita konfirmasi ke Pertamina, karena ini menyangkut pelayanan terhadap masyarakat,” tambah Wahyu.

Kerusakan pompa Pertalite di sejumlah SPBU di Kota Tanjungpinang dan Bintan mulai terjadi sejak Kamis, 5 September 2024. Hal ini menyebabkan antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU yang berupaya mendapatkan BBM Pertalite.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kepri Tanggapi Keluhan Sopir Angkot Sulit Dapat QR Code, Rudy Chua: Jangan Ada Kebijakan Khusus

Masalah ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama karena BBM jenis Pertalite merupakan salah satu bahan bakar bersubsidi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah.

Wahyu Wahyudin menekankan bahwa Pertamina harus bertindak cepat untuk memperbaiki sistem dan memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu lebih lanjut. Kondisi ini juga menjadi perhatian serius karena BBM bersubsidi seperti Pertalite sangat penting dalam menunjang mobilitas sehari-hari masyarakat, khususnya di kota-kota seperti Tanjungpinang dan Bintan.

“Pertamina harus bertindak cepat untuk memperbaiki sistem agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,”tegasnya.

Selain itu, ia berharap bahwa Pertamina dapat memberikan penjelasan secara transparan kepada publik mengenai penyebab kerusakan tersebut serta langkah-langkah yang diambil untuk memperbaikinya. Pelayanan yang baik dan transparansi dari Pertamina sangat penting untuk memastikan kepercayaan publik tetap terjaga.

Baca Juga :  DPRD Kepri Gelar Paripurna Pandangan Umum Fraksi Terkait LPP-APBD dan RPJP

Dengan demikian, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi, dan masyarakat kembali mendapatkan akses yang lancar terhadap BBM bersubsidi tanpa harus mengalami antrean panjang dan ketidaknyamanan dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar mereka.