BINTAN | PELITAKEPRI.COM – Guna mempercepat kinerjanya dalam peningkatan ekonomi, Ketua Kadin Bintan Hasriawady dan anggotanya melaksanakan audiensi dengan Bupati Bintan Roby Kurniawan, Rabu (8/1) kemarin. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai peluang investasi dan kerjasama dalam pembangunan Kabupaten Bintan.
Bupati Bintan Roby Kurniawan juga didampingi oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Mohammad Panca Azdigoena, Kadisnaker Ii Santo, Kepala DKUPP Asy Syukri, Kepala DPMTSP Indra Hidayat, dan Kadis PUPR Bintan Wan Afandi.
Ketua Kadin Bintan, Hasriawady menyampaikan bahwa Kadin siap ikut ambil andil dalam pembangunan di Kabupaten Bintan.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan. Dari Kadin pusat, mereka tertarik untuk investasi menanam kopi dan nangka di Bintan ini, selain itu kita akan menawarkan lahan seluas 700 Hektar di Galang Batang, karena sudah ada perkebunan sawit dan kami berharap adanya arahan dari Bupati untuk mengaktualisasikan investasi ini,” ujar Hasriawady membuka diskusi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Kadin.
“Memang sektor usaha itu perlu digenjot lagi, kami sangat siap berkolaborasi apa yang dibutuhkan oleh Kadin sebagai wadah dari dunia usaha. Apalagi bentuknya kolaborasi, kami yakin ini bisa mendatangkan investasi, Kita siap mempermudah semua kewenangan. Bahkan di provinsi juga begitu. Jadi tidak usah khawatir, kami sangat siap,” tegas Roby.
Dalam audiensi itu, beberapa anggota Kadin juga yang terdiri dari pengusaha dari berbagai bidang mengutarakan persoalan yang mereka hadapi di lapangan.
“Investor asal Dubai mau masuk ke Batam dan Bintan, namun apakah ada wilayah yang bisa menerima, kemarin kita sudah ke BP Kawasan Bintan juga dan menyampaikan hal ini, namun kewenangan mereka terbatas,”ucap Azwan.
“Kemudian ada juga beberapa pabrik yang mau ditutup di Singapura, recananya mereka mau pindah dan pilihan tempatnya ke Bintan, arahan dari ketua Kadin Provinsi Kepri, kalau kita siap ini bisa di tindak lanjuti,” terang Azwan.
“Kami menyambut baik rencana investor yang akan masuk ke Bintan, untuk lahan investasi ada beberapa kawasan yang tujuh puluh persennya belum dimanfaatkan dan beberapa kawasan yang diperuntukkan untuk industri belum di gunakan sama sekali, namun memang perlu adanya ganti rugi lahan, sementara untuk kawasan pariwisata ada di Lagoi,” ujar Indra Hidayat Kepala DPMPTSP menjawab Azwan.
“Sedangkan untuk terkait pelayanan perizinan, DPMPTSP saat ini sudah sembilan puluh persen secara online, jadi tidak perlu lagi datang ke kantor kami meski demikian kami siap menjadi pendamping bapak/ibu terkait ada investor yang mau berinvestasi di Bintan,” lanjutnya
Sementara itu, pengusaha retail dan distributor minyak goreng, M Sadmi AL Qoyum, menyampaikan kegelisahannya terkait tidak meratanya Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak goreng di pulau-pulau dengan di daratan di Bintan.
“Kemarin kami survey ke beberapa pulau seperti, Kelong, Bintan pesisir, Mapur, Air Kelubi dan beberapa pulau lainnya. Sangat disayangkan disana minyak goreg dijual Rp 17 ribu/kg, sebenarnya dipulau-pulau tersebut minyak goreng bisa dijual paling tinggi di harga Rp 15 ribu/kg asalkan rantai distribusi dipersingkat,”
“Jika rantai distribusi dipersingkat masyarakat akan sangat terbantu, kami ingin lewat Kadin bisa membantu masyarakat,” lanjutnya.
“Sebenarnya dalam hal ini kita ingin berkolaborasi, sambung Qayum, terutama dengan BUMD, nanti Konsepnya BUMD bisa mendapatkan margin dan masyarakat juga tertolong, saya juga minta sama bapak bupati agar bisa di wadahilah agar warga pulau-pulau di kabupaten Bintan itu harga kebutuhan pokoknya bisa sama dengan di Tanjungpinang dan Tanjung Uban.
Kepala DKUPP Bintan Asy Syukri mengakui HET minyak goreng di beberapa pulau di kabupaten Bintan memang lebih tinggi daripada di daratan, hal ini disebabkan oleh biaya tansportasi dari pulau ke daratan.
“Memang benar dikatakan oleh pak Qoyum tadi, itu disebabkan adanya biaya atau cost transportasi yang dikenakan, yang jelas kami siap berkoordinasi dengan Kadin Bintan terhadap persoalan-persoalan bahan pokok penting,” ujarnya singkat.
Menanggapi usulan kerjasama dengan BUMD, Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu.
“Saya mau pastikan terlebih dahulu apakah BUMD nya sanggup menjalankan itu, karena jangan sampai kadang sebuah niat baik kita, menjadikan kita jadi melanggar hukum, ini yang harus kita pastikan dulu. Melalui Pak Syukri dan tim itu sudah sangat luar biasa melakukan pengawasan sehingga kita bisa mengkondisikan harganya,” kata Roby Kurniawan
“Terkait usulan bagaimana menghadirkan kesamaan harga, mungkin ini bisa kita dudukkan bersama, tidak hanya itu harga gas elpiji di tambelan, kita juga harus cari solusinya, kalaupun BUMD itu untungnya tipis ga apa-apalah yang penting masyarakat menerima manfaatnya,” urai Bupati Bintan.
Terkahir Bupati Bintan Roby Kurniawan kembali berpesan agar selalu melakukan koordinasi terkait kemajuan perkembangan ekonomi Bintan. Audiensi Kadin Bintan bersama Bupati Bintan diakhiri dengan foto bersama.