Kepri Berpeluang sebagai Pusat Investasi Kawasan AI dan Pusat Data

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura memimpin pertemuan bersama sejumlah investor dan pelaku Industri digital di Graha Kepri, Batam, Kamis (24/7/2025).(Foto: diskominfo provinsi Kepri)

TANJUNGPINANG | PELITAKEPRI.COM – Provinsi Kepulauan Riau memiliki peluang besar dijadikan sebagai pusat investasi kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data.

Peluang itu terungkap dalam rapat dipimpin Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura bersama sejumlah investor dan pelaku industri digital, di Graha Kepri, Batam, Kamis (24/07/2025) siang.

Investor dan pelaku industri digital yang hadir di antaranya Director Marketing and Business Development PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE), Direktur Utama PT Octagon Precision Indonesia, dan Chief Executive Officer PT Interline Technology.

Rapat turut dihadiri sejumlah Kepala OPD Provinsi Kepri, Tim Pengawas Pengendalian Percepatan Pembangunan Kepri, dan sejumlah tamu undangan ini fokus pada pembahasan potensi investasi rencana pembangunan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data di Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga :  Musrenbang RPJMD 2025–2029 Digelar, Wali Kota Lis: Saatnya Kita Melangkah Lebih Hebat

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Nyanyang menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri sangat terbuka terhadap masuknya investasi baru, khususnya di sektor digital yang dinilai strategis dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan daerah.

“Pemerintah Provinsi Kepri selalu menerima dengan tangan terbuka berbagai investasi yang masuk ke daerah ini, demi kepentingan dan kemajuan masyarakat Kepri,” ujar Nyanyang.

Ia juga menegaskan bahwa Kepri memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi geografis maupun infrastruktur. Beberapa proyek strategis seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang kini telah memasuki tahap finalisasi desain, serta perluasan kawasan Free Trade Zone (FTZ) ke wilayah-wilayah potensial seperti Bintan dan Karimun, akan semakin memperkuat daya saing Kepri di mata investor global.

“Untuk mendukung pemerataan investasi, pemerintah terus mendorong perluasan kawasan FTZ yang lebih menyeluruh di wilayah seperti Batam, Bintan, dan Karimun,” tambahnya.

Baca Juga :  BPPRD Tanjungpinang Telah Tetapkan Batas Terakhir Pembayaran PBB P2 pada 30 September 2024

Menurutnya, jika rencana investasi pembangunan kawasan AI dan pusat data yang saat ini diminati oleh investor dari Tiongkok dan Singapura dapat terealisasi di Kepri, maka akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan daerah serta pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah.

“Saya berharap, bila investasi ini terealisasi, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Kepri dan memeratakan kesejahteraan masyarakat,” kata Wagub.

Sementara itu, Direktur Marketing PT PLNE, Kurnia Rumdony, dalam paparannya menyampaikan bahwa pihaknya melihat potensi besar Kepri sebagai basis pengembangan digital nasional.

“Kepri memiliki daya tarik utama karena secara geografis dekat dengan Singapura dan yang terpenting, berada di luar jalur ring of fire (cincin api). Ini menjadi keunggulan utama yang kami nilai sangat strategis untuk pengembangan pusat data dan teknologi digital,” ungkap Kurnia.

Baca Juga :  Gubernur Ansar Hadiri Sidang Terbuka Senat Universitas Maritim Raja Ali Haji Yang Ke-22

Ia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan berbasis digital seperti AI dan pusat data sangat penting untuk mendukung percepatan transformasi digital Indonesia secara merata.

Rapat ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama strategis yang diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dalam bentuk konkret oleh semua pihak, baik dari sisi investor, pemerintah daerah, maupun regulator pusat.