Sosok Bung Manurung, Peternak Bebek yang Menjadi Inspirasi

Tanjungpinang, Pelita Kepri – Bung Manurung PP, begitu namanya akrab dipanggil oleh masyarakat Tanjungpinang. Pria paruh baya berpenampilan sederhana yang memiliki segudang pengalaman berorganisasi ini memilih terjun ke dunia peternakan dan membuka bisnis ternak bebek di lokasi tanah yang luasnya tidak lebih dari setengah hektar di kawasan Dompak, Tanjungpinang.

Bung Manurung rela melepas dunia organisasi kepemudaan yang pernah membesarkan namanya dan memilih jalan lain untuk menatap masa depannya.

“Dahulu saya pernah aktif di organisasi kepemudaan, Pemuda Pancasila. Bahkan posisi yang tinggi pernah saya jabat dalam organisasi itu. Hal itu pula lah yang membuat saya akrab dipanggil Manurung PP,” katanya kepada media ini di lokasi peternakan bebeknya di Kilometer 8 Dompak Kota Tanjungpinang, Sabtu (6/10/2018).

Dirinya mengakui bahwa keputusannya memilih berbisnis di dunia peternakan bebek berawal dari kegemarannya makan malam di warung-warung tenda pecel lele.

“Setiap saya makan malam di warung tenda pecel lele, jarang ada pecel bebek yang tersedia. Kalaupun ada paling sekali seminggu karena sulitnya ketersediaan pasokan daging bebek di Tanjungpinang. Padahal setiap tenda warung pecel lele selalu ada gambar bebeknya. Ini yang memotivasi saya untuk berbisnis ternak bebek. Saya menilai prospeknya sangat bagus dan potensial untuk dikembangkan,” lanjutnya berkisah dengan penuh semangat.

Baca Juga :  Pejabat Eselon II di Lantik Walikota Tanjungpinang, Pejabat Sebelumnya Masa Purna Bakti

Bung Manurung pun memulai bisnisnya dengan mendatangkan bibit bebek dari Bogor. Dengan pengalaman yang otodidak, dirinya membangun kandang bebek yang dikelilingi oleh lima buah kolam.

“Kita memulainya dengan beberapa kandang yang sederhana. Kolam juga kita buat untuk lokasi bebek berenang untuk menghindari stres. Untuk pakan ternak kita coba racik sendiri dari bahan-bahan sederhana seperti ubi kayu, kelapa parut, jagung giling halus dan bahan-bahan lainnya. Semua kita racik menjadi pakan ternak konsentrat,” tambahnya.

Kegigihan perjuangannya pun membuahkan hasil. Dirinya pun dapat menjual bebek ke pasar. Di samping itu ia pun berhasil menjual telur bebek kepada home industry telur asin di Tanjungpinang.

“Dari 2.000 butir permintaan per hari, kita baru dapat melayani 500 butir. Setengah dari permintaan juga belum bisa kita penuhi. Sementara permintaan untuk daging bebek terutama bebek peking terus meningkat. Kita baru bisa melayani 20 ekor per hari nya,” tambahnya.

Baca Juga :  Ultah FKAG Galang Dana Untuk Palu Dan Donggala

Melihat tingginya permintaan akan telur bebek dan dagingnya, Bung Manurung pun mulai mengajak warga Tanjungpinang lainnya untuk menekuni bisnis yang sama.

“Saat ini sudah ada 5 binaan kita yang membuka di lokasi Batu 12 dan juga Tanjung Siambang. Sekitar 50 kepala keluarga sudah terbantu ekonominya,” ujar Bung Manurung.

Namun Bung Manurung PP sedikit merasa kecewa terhadap pemerintah yang hingga kini belum pernah memberi pendampingan dalam tata kelola ternak bebek ini.

“Bisnis ini sudah kami jalani selama dua tahun. Saya dan rekan-rekan lainnya berharap ada perhatian dan pendampingan dari pemerintah melalui dinas terkait untuk membantu tata kelola ternak bebek ini. Kita sangat membutuhkan itu. Pun dari segi permodalan untuk pengembangan usaha. Bagaimanapun juga permodalan kita masih lemah,” katanya.

Anggota DPRD kota Tanjungpinang Fraksi PDI Perjuangan, Petrus Marulak Sitohang pun datang meninjau lokasi peternakan milik Bung Manurung. Petrus menilai bahwa pemerintah harus memberi perhatian lebih terhadap bisnis rakyat seperti milik Bung Manurung.

“Ini sangat luar biasa. Kita bisa melihat bagaimana gigihnya Bung Manurung dan kawan-kawan lainnya dalam menekuni bisnis rakyat seperti ini. Selain menumbuhkan ekonomi rakyat, ini juga mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan,” katanya kepada media ini.

Baca Juga :  Gubernur Ansar Memulai Rangkaian Safari Ramadhan di Masjid Al-Marhamah  Tanjungpinang

Politisi Partai “Wong Cilik” ini juga menghimbau agar Bung Manurung dan peternak bebek lainnya membentuk satu lembaga yang dapat menyatukan mereka.

“Sebaiknya segera dibentuk koperasi atau kelompok peternak yang berbadan hukum agar lebih terorganisir dan lebih mudah untuk mengajukan bantuan kepada pemerintah. Secara kelembagaan itu harus ada,” tambah Petrus.

Dalam waktu dekat Bung Manurung dan peternak bebek lainnya akan mengadakan pertemuan dan hearing dengan Petrus Marulak Sitohang untuk mencari solusi bersama atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Harus diakui, jiwa enterpreneur yang dimiliki oleh Bung Manurung dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin maju dan membuka lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain. (pk/gm)