Korban Septia Santi Pakai Masker (Foto: Jawapos)
Pelita Kepri, Batam – Malang benar nasib Septa Santi, warga Kecamatan Bengkong, Batam. Wanita itu mendapat perlakuan kasar dari suami sahnya yang sudah empat tahun pisah ranjang, Kamis (29/3/2018).
Perstiwa ini berawal ketika Septa yang kebetulan tengah berboncengan dengan teman laki-lakinya terjatuh. Sepeda motor yang dikendarai Septa dan rekannya itu dipepet oleh pengendara sepeda motor lain yang ternyata adalah Edo, suami sah Septa di Kawasan Industri Tunas 1 depan perumahan Bida Asri, Batam Centre, Batam, pada Kamis (29/3/2018) sore.
Kejadian ini sempat menarik perhatian warga yang mengira terjadi kecelakaan. Alih-alih menolong Septa yang terjatuh, Edo malah berusaha memukul teman Septa yang langsung melarikan diri. Sementara Septa yang saat itu tengah bersusah payah untuk bangun malah menjadi sasaran kemarahan Edo.
Jerit ketakutan Septa yang sempat dipukul Edo membuat warga semakin ramai berkerumun. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi. Septa yang ketakutan dan tidak mau diajak pulang oleh suaminya ini terus berteriak setiap kali didekati.
Ia bahkan berupaya melawan, namun kalah dengan kekasaran sang suami. “Aku tak mau pulang dengan kamu, biarkan aku sendiri. Aku bisa pulang sendiri,” jerit Septa ketika didekati Edo.
Sementara itu, Edo yang nampak emosional terus bergerak liar untuk memyakiti Septi yang telah dapat pertolongan warga. Warga yang berupaya melerai bahkan sempat terpancing dengan kekasaran Edo. “Kalau tidak memikirkan susah di belakang hari, sudah saya hajar si cowok ini,” kata Edy, 38, warga yang belerja di toko mebel yang menyaksikan kejadian ini.
Edy yang ketika itu mengetahui awal mula kejadian mengaku kaget dengan ulah pelaku. Ia yang ketika itu tengah membeli gorengan menyaksikan kalau pelaku mendekati motor Septa dan langsung memukul Septa dan temannya hingga terjatuh.
Ia yang menyaksikan perlakuan Edo terhadap istrinya sendiri mengaku geram. Edy mengatakan, Edo sempat memukul bagian wajah Septa hingga wanita itu terjatuh. Karena di lerai warga, Edo akhirnya meninggalkan lokasi kejadian, sebelumnya ia sempat merusak kaca speedometer milik Septa.
Sementara Septa yang tengah ketakutan mengaku, selalu mendapat teror dari suaminya ini. Ia mengaku kejadian ini bukan yang pertama, namun insiden ini merupakan yang menakutkan baginya. Septa juga sempat takut untuk pulang sendiri karena khawatir Edo akan kembali datang untuk menyakitinya.
“Padahal saya tidak tahu apa salah saya. Kalau pulang sendiri nanti dia akan mukul saya lagi,” kata Septa sambil menahan tangis.
Septa pun akhirnya menuruti saran warga untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian. Personel Polsek Batam Kota yang mendapat laporan warga soal peristiwa itu pun langsung menjemput Septa di lokasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan Septa masih berada di Mapolsek Batam Kota di Batam Centre, Batam.
(jwp)