Tanjungpinang, Pelita Kepri – Kota Gurindam Tanjungpinang terkenal sebagai kota yang aman, damai, rukun dan toleran. Predikat itu sudah lama disandang sebagai bentuk apresiasi atas kemajemukan dan toleransi yang ada di tengah-tengah masyarakatnya.
Predikat sebagai kota paling toleran di Indonesia itu memang disandang bersama dengan 2 kota lainnya yaitu Manado dan Sorong. Tentu predikat yang membanggakan ini perlu dipertahankan.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ustadz Zubaith, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Fraksi PDI Perjuangan, Petrus Marulak Sitohang pun mengadakan diskusi dan pembahasan perihal tersebut dengan Penjabat Walikota Tanjungpinang, Raja Ariza di Kantor Bappeda Tanjungpinang, Senin (3/9/2018).
“Kita bersama Ketua FKUB Kota Tanjungpinang bertemu dengan Penjabat Walikota Tanjungpinang membahas bagaimana mempertahankan status kota Tanjungpinang sebagai salah satu kota paling toleran dan rukun secara nasional,” kata Petrus Marulak Sitohang.
Pembahasan ini dimaksudkan sehubungan dengan agenda FKUB dalam Konferensi Nasional FKUB dalam waktu dekat.
“FKUB kota Tanjungpinang akan menghadiri Konferensi Nasional FKUB di Tarakan Kalimantan Utara. Jadi segala sesuatunya kita bahas sehubungan dengan itu,” tambahnya.
Selain itu, dalam pembahasan tersebut Petrus juga meminta Pemko Tanjungpinang untuk menyediakan biaya perayaan Natal yang proporsional.
“Kita ingin agar Pemko Tanjungpinang memastikan anggaran untuk perayaan Natal di Tanjungpinang ketersediaannya ada dalam APBD. Dan kita harapkan nilai anggaran itu proporsional,” tutupnya. (pk/gm)