PELITAKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang menyelidiki penyebab tumpahan minyak hitam di Perairan Lagoi, Bintan pada Sabtu (24/3/2018) siang. Tumbahan limbah ini telah merugikan pariwisata Kepri, dan untuk mengetahui asal muasal minyak ini, TNI AL menerjunkan KAL Welang dan Heli BO-105.
“ Kita kerahkan KAL dan Heli untuk memastikan penyebab tumpahan minyak hitam di Perairan Lagoi,” kata Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno, Danlantamal IV Tanjungpinang, dalam siaran persnya.
Lanjutnya, Patroli laut di mulai dari Perairan Utara Lagoi sampai Tanjung Berakit. Namun, sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda adanya pencemaran limbah akibat ulah kapal-kapal yang membuang minyak hitam.
Dilokasi yang sama, patroli udara Heli BO-105 milik Lanudal TPI juga belum ditemukan kapal-kapal yang membuang minyak hitam.
“Saat ini memang terlihat ada pencemaran limbah minyak hitam dalam jumlah kecil di Pantai Lagoi Bay, Nirwana dan sekitarnya,” katanya.
Menurut Eko, dugaan pencemaran minyak hitam itu, disebabkan karena adanya pembersihan tangki bahan bakar atau pembuangan minyak lumpur yang dilakukan kapal, saat melintas di Perairan Internasional dan kapal yang lego jangkar di sekitar OPL Timur.
Akibat pembuangan itu, tumpahan minyak terbawa sampai ke pantai karena dipengaruhi musim Angin Utara dan Timur Laut antara Bulan November – Maret.
Peristiwa seperti ini hampir setiap tahun terjadi. Perlu penanganan khusus dari semua pihak baik Pemda, TNI, Polri maupun sipil terkait masalah ini.
“Saat ini kita terus melakukan operasi pengamanan laut menggunakan KRI, Pesud dan KAL ilegal yang mencemarkan laut,” jelasnya.
Dugaan Dibuang Malam
Misteri limbah minyak hitam yang merusak pantai pantai di Bintan, Batam dan mungkin Karimun merupakan aksi yang belum pernah terungkap pelakunya. Pandangan Redaksi WartaKepri dalam mempublikasi berita pencemaran minyak hitam sejak beberapa tahun terakhir, kuat dugaan aksi pembuangan dilakukan malam hari, di wilayah laut lepas Selat Malaka. Tentu, dibutuhkan kerja keras aparat untuk memastikan dugaan dugaan tersebut.[*]
Sumber: Penlantamal IV/ Dedy SWD