Tanjungpinang, Pelita Kepri – Sebuah boat pancung nelayan dilaporkan lost contact sore kemarin, Jumat, 13 Juli 2018 sekira pukul 16.00 WIB perairan Bintan yang berbatasan dengan perairan Malaysia.
“Kantor Pencarian dan pertolongan Tanjungpinang menerima laporan dari Babinkamtibmas desa Kelong, Brigadir M. Kurniawan yang mendapatkan laporan dari ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Umar Husein bahwa telah terjadi kondisi yg membahayakan jiwa manusia, 1 unit boat pancung nelayan mengalami lost contact,” kata Kasi. Ops. Basarnas Tanjungpinang, Eko Supriyanto kepada awak media lewat pesan teksnya nya, Sabtu (14/07/2018).
Mendapat laporan tersebut, Kantor Pencarian Dan Penyelamatan Kelas A Tanjungpinang pun merespon dan bergerak cepat.
“Pada pukul 07.00 WIB pagi ini rescue boat 209 yang membawa awak berjumlah 12 orang bergerak ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian sesuai dengan rencana operasi hari ke 2
A. 1 20.178 N – 104 46.435 E
B. 1 17.694 N – 104 50.903 E
C. 1 25.544 N – 104 50.110 E
D. 1 22.651 N – 104 54.144 E,” tambahnya.
Data awal korban berjumlah dua orang,Haidan Asma (L) umur 28 thn, dan Deri (L) umur 28 thn.
“Unsur SAR yang dilibatkan Rescue Boat 209 Tanjungpinang dan 2 unit kapal ikan HNSI Kijang,” lanjutnya.
Basarnas Tanjungpinang juga sudah mengontak MRCC Johor, Malaysia untuk mengantisipasi kemungkinan hilangnya boat tersebut di perairan Malaysia.
“Dikarenakan posisi diperkirakan memasuki wilayah Malaysia, kita telah melaksanakan koordinasi dengan pihak MRCC Johor Malaysia dan memapelkan ke kapal-kapal,” lanjutnya.
Diketahui bahwa jarak dari Kantor Pencarian ke lokasi kejadian sejauh 44,22 NM. Saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan.
(pk/gm)