Bupati Bintan Apri Sujadi Ingin Bintan Lebih Mandiri

Bupati Bintan Apri Sujadi ke tiga dari kanan

Pelita Kepri, Bintan –  Bupati Bintan Apri Sujadi menegaskan, di era otonomi menuntut pemerintah daerah (pemda) harus lebih kreatif menggali pemasukan kas daerah.

“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bintan harus mampu mengoptimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) agar Bintan lebih mandiri,” ujarnya di Kantor Bupati Bintan, Bandar Seri Bentan, Selasa (10/4/2018).

Optimalisasi PAD, kata Apri, dapat dilakukan dengan aktif mencari peluang untuk sumber-sumber pembiayaan daerah. Hal itu penting dalam menyikapi defisit keuangan daerah.

Karena, tiap tahunnya penerimaan daerah mengalami penurunan Dana Perimbangan berupa Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

Baca Juga :  Kebumen ingin jalin kerjasama dengan media seperti Tanjungpinang

Sehingga kondisi ini juga menuntut seorang kepala daerah untuk mampu menyusun dan menyiasati melalui program-program kerja di daerahnya.

“Rasionalisasi program kerja perangkat daerah serta efisiensi belanja salah satu formulasi kerja yang harus dilakukan setiap tahunnya,” ujarnya.

Untuk Kabupaten Bintan, jelas Apri, komponen pendapatan daerah di tahun 2018 masih dikuasai sektor pajak daerah sebesar 73,6%. Kemudian retribusi 4,3%, pengelolaan kekayaan alam 5,5% dan dari lain-lain pendapatan yang sah sebesar 16,6%.

“Jadi kontribusi terbesar PAD Bintan berasal dari sektor pajak yang sumbernya didominasi pajak hotel dan pajak restauran. Untuk 5 sektor terbesar dalam PDRB Bintan, sektor pariwisata masih penyumbang terbesar PAD yakni mencapai 51 persen,” ujarnya.

Baca Juga :  Gunung Meletus Freatik, Sleman dan Sekitar Hujan Abu

Menurut Apri, peningkatan PAD berbanding lurus dengan perkembangan APBD Kabupaten Bintan yang juga mengalami peningkatan. Jika, di tahun 2017 sebesar Rp 986 milyar, di tahun 2018 naik menjadi Rp 1,066 triliun.

Hal sama terjadi dalam pertumbuhan ekonomi, di tahun 2016 sebesar 5,09% naik di tahun 2017 menjadi 6,01%. Sedangkan laju Inflasi mencapai 3,37% dengan realisasi investasi mencapai Rp 10,4 triliun.

Oleh karenanya, semua daerah di Indonesia harus mampu menyiasati penggunaan alokasi keuangannya akibat kebijakan otonomi daerah.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan, Lanal Tarempa Bagikan Ayam Ternak Ke Masyarakat

Yang salah satunya, kata Apri,” Dengan peningkatan pendapatan daerah serta efisiensi belanja daerah. Dan, dalam 4 tahun terakhir ini Kabupaten Bintan sudah menunjukkan peningkatktan realisasi pendapatan daerah.”(pk/mcb)