Akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi keluarga prasejahtera di Kepulauan Riau (Kepri) semakin terbuka. Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, bersama Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, meresmikan berdirinya Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang di Jalan Borobudur, Selasa (30/9/2025).
Institusi ini menjadi sekolah rakyat pertama di Provinsi Kepulauan Riau dan merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Secara nasional terdapat 165 titik Sekolah Rakyat, dan Kepri mendapat alokasi di tiga lokasi strategis: Kota Tanjungpinang, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Sekjen Kemensos, Robben Rico, secara daring menyebutkan alokasi terbanyak pembangunan sekolah permanen di Sumatera ini sebagai penanda perhatian besar pemerintah terhadap akses pendidikan di daerah kepulauan.
Pendidikan Gratis SD-SMA Hingga Asrama
Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang hadir dengan konsep unik. Sekolah ini bersifat berasrama dan menyediakan pendidikan gratis dari jenjang SD hingga SMA. Pada tahap awal, sekolah ini menampung 100 siswa, dengan perincian 50 siswa SD, 25 siswa SMP, dan 25 siswa SMA.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah implementasi nyata amanat konstitusi. “Ini bukti keberpihakan negara pada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem,” ujarnya. Sebelum memulai kegiatan belajar, seluruh siswa telah menjalani pemeriksaan kesehatan gratis sebelum memasuki asrama, menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan siswa.
Wagub Nyanyang: Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia 2045

Wagub Nyanyang Haris Pratamura menekankan bahwa berdirinya sekolah ini sangat relevan mengingat tantangan geografis Kepri sebagai provinsi kepulauan dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar gedung, tetapi simbol harapan dan keberpihakan negara. Program ini memberi kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga nelayan, pekerja migran, maupun mereka yang pernah putus sekolah. Dari sini kita siapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” tegas Nyanyang.
Pemprov Kepri, tambahnya, berkomitmen menjaga kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat dengan memastikan lingkungan belajar yang hangat, inklusif, dan didukung oleh guru-guru berdedikasi (19 orang pendidik, 6 di antaranya dari Kepri). Harapannya, Sekolah Rakyat ini menjadi ruang tumbuh anak-anak Kepri yang berkarakter, berdaya saing, dan bercita-cita luhur.(Adv)