Beras Bulog Diduga Dioplos Menjadi Beras Premium

Ilustrasi. Video pengoplosan beras Bulog menjadi beras premium di Tanjungpinang beredar. Aktivitas tersebut diduga dilakukan di salah satu gudang distributor beras di Jalan DI Panjaitan Kilometer 7 Tanjunpinang

TANJUNGPINANG | PELITAKEPRI.COM – Video pengoplosan beras Bulog menjadi beras premium di Tanjungpinang beredar. Aktivitas tersebut diduga dilakukan di salah satu gudang distributor beras di Jalan DI Panjaitan Kilometer 7 Tanjunpinang.

Kepala Bulog Tanjungpinang Meizarani mengaku telah mengetahui adanya video aktivitas pengoplosan beras Bulog yang beredar itu.

Menurutnya, Bulog Tanjunpinang selalu mengimbau kepada agen dan toko pengecer, untuk menjual beras Bulog jenis medium, serta premium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kita imbau setiap melakukan transaksi. Kita juga tidak menghendaki mereka untuk mengemas ulang beras, ke kemasan lain,” tegas Meizarani saat dikonfirmasi, Rabu (12/10).

Baca Juga :  Mantan Walikota Suryatati Hadiri Debat Perdana Calon Walikota Tanjungpinang, Berikan Dukungan Untuk Lis-Raja

Selain itu, kata dia, Bulog bersama Tim Satgas Pangan lainnya telah bekerjasama, untuk memantau aktivitas penjual beras bulog di Tanjungpinang.

“Kita akan memantau seminggu 2 kali, besok juga akan kita monitoring di toko pengecer dan RPK (Rumah Pangan Kita),” imbuhnya.

Ditempat terpisah, Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang AKP M. Darma Ardiyaniki mengaku belum mengetahui dan menerima laporan resmi dugaan penyalinan atau pengoplosan beras Bulog tersebut.

Ia menyampaikan, pihaknya hanya menerima laporan terkait dugaan penggelapan beras yang terjadi di salah satu gudang beras di Jalan DI Panjaitan kilometer 7 Tanjungpinang.

Baca Juga :  Kepri Navy Open Water Swimming Competition 2024 Resmi Dibuka, Tiga Cabang Dipertandingkan

Menurutnya, karyawan di gudang beras itu dilaporkan oleh pemilik atas dugaan penggelapan, karena tidak mengirimkan beras pada konsumen atau pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Mereka mengganti beras yang dikirim dengan beras yang berbeda. Namun, saya belum dapat memberikan detail lebih lanjut karena kami masih dalam proses klarifikasi,” kata Darma.

Terhadap laporan dugaan penggelapan, Darma mengatakan, hingga saat ini masih dalam penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi.

“Jumlah saksi yang dipanggil ada beberapa orang termasuk karyawan, sudah kami panggil untuk dimintai keterangan. Kami masih terus melakukan penyelidikan,” pungkasnya.