Indeks

Disnakertrans Kepri Terapkan Metode Pembelajaran Campuran dalam Pelatihan Vokasi

Penandatanganan nota kesepakatan perjanjian kerja sama antara Disnakertrans Kepri dengan PT Nanshan Fashion Bintan Indonesia dan PT Bintan Celular Indonesia (BCI), dua perusahaan industri strategis. (Disnakertrans Kepri)

TANJUNGPINANG | PELITAKEPRI.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menerapkan metode pembelajaran campuran dalam pelatihan vokasi atau dikenal dengan istilah blanded learning.

Penerapan metode blanded learning ini dilaksanakan berbarengan dengan penandatanganan nota kesepakatan perjanjian kerja sama antara Disnakertrans Kepri dengan PT Nanshan Fashion Bintan Indonesia dan PT Bintan Celular Indonesia (BCI), dua perusahaan industri strategis.

Penandatanganan kesepakatan perjanjian kerja sama dilaksanakan Rabu (25/6) di Aula UPTD Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Kepri, Kota Tanjungpinang.

Kerjasama mencakup perencanaan pelatihan, penyediaan fasilitas pelatihan dan sertifikasi. Peserta pelatihan nantinya juga akan mengikuti program pemagangan alumni dan instruktur, serta penempatan tenaga kerja lulusan pelatihan ke dalam industri terkait.

Untuk dikethaui, PT Nanshan Fashion Bintan Indonesia bergerak di bidang industri tekstil dan konveksi. Sementara PT Bintan Celular Indonesia fokus pada pengembangan dan produksi panel tenaga surya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad melalui Kepala Disnakertrans Kepri Diky Wijaya menjelaskan, kerja sama ini sangat penting dalam menciptakan tenaga kerja kompeten yang adaptif terhadap tuntutan Revolusi Industri 5.0 yang menekankan integrasi antara manusia dan teknologi canggih.

Langkah ini merupakan sebuah inovasi Pemprov Kepri dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah, sekaligus menandai upaya konkret dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan modern yang menuntut fleksibilitas pembelajaran dan sinergi multisektor.

“Langkah-langkah seperti ini sangat penting sebagai bentuk dukungan bagi para pencari kerja dan calon tenaga kerja agar memiliki kompetensi unggul, sekaligus membuka peluang kerja baru yang lebih luas di Kepulauan Riau,” ujarnya.

Penerapan awal metode blanded learning adalah berupa pelatihan program pengolahan data menggunakan Microsoft Excel – Level Basic, melibatkan peserta dari Kabupaten Bintan, Lingga, dan Kota Tanjungpinang. Pelatihan berlangsung 24 – 26 Juni 2025.

Dalam kesempatan sama diakhiri pula dua program pelatihan keterampilan. Kepala UPTD BLKPP Kepri, Lili Hendrayani dalam laporannya menjelaskan, pelatihan keterampilan yang telah dilaksanakan itu adalah pelatihan dan sertifikasi pemasangan instalasi otomasi listrik industri serta pelatihan komponen perakitan pabrikasi (las teralis), diikuti oleh total 32 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kepri.

Sebagai bentuk pengakuan terhadap kualitas lembaga pelatihan, pada kesempatan sama juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat akreditasi kepada UPTD BLKPP Kepri untuk Program Pelatihan Operator Listrik Industri, serta kepada LPK Bintan Cakrawala.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri Dr Tengku Afrizal, Anggota Komisi IV DPRD Kepri Ir Onward Siahaan, Kepala BBPVP Medan, Kepala Administrator KEK Galang Batang, pimpinan perusahaan mitra industri, seperti PT Bintan Alumina Indonesia, PT Bintan Celular Indonesia, PT Nanshan Fashion Bintan Indonesia, PT Bintan Inti Industrial Estate Lobam, serta pimpinan LPK Bintan Cakrawala dan perwakilan dinas tenaga kerja kabupaten/kota se-Kepri.

Dibarengi Penguatan Softskill

Menurut Diky, pelatihan vokasi tidak hanya mengenai keterampilan teknis (hardskill), tetapi juga harus dibarengi dengan penguatan softskill, integritas, dan etos kerja.

Ia mengajak semua pihak untuk memberi perhatian khusus pada kelompok rentan seperti keluarga miskin, putus sekolah, dan korban PHK, agar pelatihan benar-benar memberikan dampak yang merata dan berkelanjutan.

Dengan diterapkannya metode blended learning serta terjalinnya kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem pelatihan kerja yang modern, inklusif, dan terhubung langsung dengan dunia industri.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan SDM Kepri yang unggul, mandiri, dan siap bersaing di level nasional maupun global. (Jlu)

Exit mobile version