Foto: Angkutan laut Kijang – Kelong
Bintan, Pelita Kepri – Wacana tarif ongkos angkutan laut rute Kelong-Kijang naik. Sejumlah masyarakat mengeluh. Sebelumnya tarif ongkos sekali jalan dari pangkalan Kijang menuju kelong Rp 10.000 menjadi Rp 15.000, kenaikan yang di inisiasi oleh beberapa penambang (ojek laut) dan pihak terkait sebelumnya hanya Rp 2000 menjadi Rp 12.000.
Salah satu masyarakat yang enggan disebut namanya mengakui kenaikan tarif ongkos angkutan tersebut.
“Benar bang, awalnya Rp10.000, ada inisiatif dari ojek menaikkan tarifnya jadi Rp15.000, karena minyak solar mahal. Karna kenaikan itu, sejumlah warga penumpang tidak terima, sempat terjadi percekcokan terhadap pensmbang. Nyaris bentrok,” katanya menerangkan.
Setelah itu, kata dia, menanggapi keluhan warga penumpang. Salah satu anggota dewan dari Kelong Arwan alias Akim adakan rapat kecil disebuah kedai kopi di barek motor.
“Sehingga hasil rapat, mereka menetapkan tarif ojek mulai Senin depan sebesar Rp12.000/trip,” terangnya.
“Seharusnya, dalam wacana penaikan tarif ojek laut tersebut terlebih dahulu disosialisasikan, sehingga tidak ada salah paham antara penumpang dan penambang (ojek laut). Ini naik secara mendadak, jelas kita tidak terimalah,” ungkap salah satu masyarakat tersebut, di salah satu kedai kopi Barek Motor, Kijang, Kamis (14/11) pagi.
Ditanya terkait wacana kenaikan tarif terhadap penambang? dia menjawab, “Jangankan penumpang, saya sendiri dan kawan lain ojek laut tidak setuju dengan kenaikkan itu.”
Menurutnya, menaikkan tarif ojek laut tanpa dilibatkan perwakilan penumpang masyarakat Kijang – Kelong berpotensi melanggar aturan pemerintah.
“Karena saat ini tidak ada kenaikan tarif transportasi laut,” tegasnya.
Salah satu petugas pemungut ongkos ojek laut di pelabuhan yang enggan disebut namanya melalui sambungan WhatsApp juga mengakui kenaikan tarif ongkos angkutan tersebut.
“Ya bang, mulai hari Senin dinaikan 2000/orang, Kijang – Kelong menjadi 12000/orang. Kalau buat kenaikan itu memang hasil musyawarah kami. Namun ini baru masih wancana tapi belum dilaksanakan. Kalau memang ada masyarakat yang tidak setuju, kami akan mengadakan pertemuan lagi hari Rabu bertempat di Kantor Camat Bintan Pesisir, beserta dari Dinas,” terangnya.
Ditempat terpisah, PLT Camat Bintan Pesisir, Sutono menyampaikan, “Kenaikan tarif ongkos Kijang – Kelong, baru wacana saja, belum ada kenaikan, sebab kita masih akan mecari waktu yang tepat untuk mengadakan rapat bersama antara penumpang dan penambang, RT/RW masyarakat, Kepala Desa, Dishub, syahbandar/adpel, Polsek serta pihak terkait lainnya, untuk mencari solusi jalan keluar dari permasalahan tentang kelangkaan bahan bakar minyak akhir-akhir ini.”
“Jadi tarif ojek belum bisa dinaikan, masih kita akan bahas, ” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Salah satu anggota DPRD Bintan Arwan menyampaikan, “Memang kemarin kita pernah duduk dikedai kopi bincang masalah tarip tambang (ojek) yang mau dinaikkan oleh penambang.”
“Nah kita mempertanyakan apa alasan mau menarik kan tarif tersebut? Dan mereka menyampaikan bahwa mereka sekarang membeli BBM dengan harga tinggi karena kelangkaan BBM tersebut,” ungkap Arwan.
“Jadi kita sama pemerintah setempat seperti camat dan UPT perikanan menimbang membuat wacana untuk kenaikan tambang tersebut, tapi kita kan masih dalam wacana belum terlaksanakan. Kalau pun memang masyarakat merasa keberatan kita akan dudukkan kembali untuk masalah tarif ini,” katanya.
“Jadi mungkin kita akan skedulkan pertemuan antar para penambang dan masyarakat, Dishub, Syahbandar, UPT, Perikanan dalam Wkt dekat ini. Nanti saya akan samapaikan jika udah ada jadwal yang akan kita atur untuk masalah pertemuan yang dimaksud oleh saya. Maaf signal dipulau lagi dalam gangguan,” terangnya melalui sambungan WhatsApp.
Kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan Mohd Insan Amin. Terkait kenaikan tarif transportasi laut Kijang-Kelong, hingga berita ini diterbitkan belum mendapat tanggapan.(pk/tsr/ro)