Oleh : Takdir Siringo
Aku pernah bertemu dengan seorang gadis. Nama gadis itu Melisa rambutnya panjang halus seperti iklan shampo. Kulitnya putih, tingginya idealah dengan tinggiku 170 cm.
Yang membuatku tertarik dengannya. Melisa punya senyuman yang manis, yang jarang kutemukan pada gadis yang pernah kukenal. Hingga aku pun mengajaknya berkenalan.
Kesan perkenalkan kami pada waktu itu yang membuatku selalu terbayang-bayang padanya. Karena saat aku berbicara dia selalu meresponku. Pokoknya nyambung begitulah.
Banyak hal yang kami bicarakan pada waktu itu, tak terasa berjam-jam kami ngobrol-ngobronya. Hingga aku melanjutkan pertemuan kami.
Kami pun bertemu kembali disebuah kegiatan muda-mudi dikotaku. Sejak saat itu kami semakin sering bertemu. Kami semakin dekat, layaknya sijoli. Tapi aku belum pernah mengungkapkan perasaanku.
Kemudian secara mendadak. Karena urusan pekerjaan, aku harus berangkat kesebuah kota. Tanpa meninggalkan sepatah kata buat Melisa, aku berangkat.
Beberapa tahun berlalu. Aku kembali kekota asalku, tanpa berharap lagi akan bertemu dengan Melisa. Karena waktu itu, aku ada sedikit rasa bersalah pada Melisa. Pergi tak bilang-bilang.
Dalam keramaian itu. seorang gadis memanggilku. saat aku menoleh kebelakang, ternyata yang memanggilku adalah Melisa. Aku pun tiba-tiba teringat akan kedekatanku dengannya pada tahun lalu.
Usai itu, aku pun mencari tempat tinggalnya. Dan kami pun bertemu. Kedekatan kami pun kembali terjalin. Hingga kami jadian berpacaran. Kami pun jalani hari-hari itu penuh kasih sayang.
