Indeks

Ika Hasillah, Perempuan Penebar Inspirasi: Dari Pulau Kecil, Keluarga Sederhana hingga Puncak Sekretariat DPRD Kepri

Plt. Sekretaris DPRD Kepri, Ika Hasillah

TANJUNGPINANG | PELITAKEPRI.COM – Sosok Ika Hasillah kini mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Sekretaris DPRD Provinsi Kepulauan Riau. Perempuan asal Pulau Midai, Natuna, itu membuktikan bahwa kegigihan, ilmu pengetahuan dan kerja keras mampu menghantarkan seorang anak pulau pada posisi strategis di pemerintahan.

Dikenal ramah dan penuh semangat, perjalanan hidup Ika sarat dengan inspirasi. Ia lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah politisi P3 yang berpandangan konservatif terhadap pendidikan perempuan. Meski tak mendapat restu penuh untuk merantau, tekad bulat membuatnya berangkat sendiri ke Yogyakarta dengan kapal laut demi mewujudkan mimpinya menempuh pendidikan tinggi.

“Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat. Itu yang selalu saya pegang. Karena itu saya ingin sekolah setinggi mungkin,” ujarnya dalam sebuah perbincangan santai.

Perjuangan Sejak Kuliah

Keputusan Ika merantau tidak mudah. Minim dukungan materi dari orang tua, ia berusaha mandiri dengan bekerja sambil kuliah. Menjadi penulis skripsi bayaran hingga aktif di organisasi mahasiswa daerah, sosok muda dari tanah Natuna itu ditempa dalam kerasnya perjuangan hidup.

“Kadang uang kiriman telat, jadi saya cari cara sendiri. Yang penting kuliah jalan,” kenangnya.

Setelah menamatkan studi S1 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan kemudian S2 di Universitas Gadjah Mada dengan bidang Administrasi Publik, Ika sempat mencalonkan diri sebagai caleg perempuan pada pemilu 2004.

Gagal melangkah ke kursi parlemen, tak membuatnya patah arang. Sebaliknya, ia justru memulai langkah baru sebagai honorer di Sekretariat DPRD Kepri, tempat yang kini mengantarkannya ke jajaran tertinggi birokrasi legislatif daerah.

Karier dan Prinsip Kepemimpinan

Diangkat sebagai ASN pada 2006, Ika menapaki kariernya dengan konsistensi dan integritas. Dari staf protokol hingga menjabat sebagai Kasubbag Humas, ia kini dipercaya memimpin sekretariat DPRD. Prinsipnya sederhana namun penuh makna: bekerja hati-hati, bekerja sepenuh hati, dan bekerja dengan hati.

“Kalau pekerjaan dijalankan dengan hati, maka semua terasa lebih ringan. Hasilnya pun akan lebih bermakna,” tegasnya.

Sebagai pemimpin perempuan, istri dari Dayat Hidayat itu tak menampik adanya tantangan. Namun, ia memilih membuktikan dengan kerja nyata, bukan kata-kata.

“Stereotip bahwa perempuan lemah atau terbatas itu bisa dipatahkan. Buktikan saja lewat kinerja,” katanya.

Antara Karier, Keluarga, dan Pendidikan Tinggi
Selain menjadi pejabat publik, Ika juga seorang istri dan ibu. Baginya, kunci membagi waktu adalah kualitas dan komunikasi. Kesibukan di kantor tak menghalanginya menjaga peran keluarga. “Kalau kuantitas mungkin kurang, tapi kualitas waktu bersama keluarga selalu saya jaga,” ujarnya.

Tak cukup di situ, Ika saat ini tengah mengejar gelar doktoral (S3) di bidang Ilmu Sosial. Ia menargetkan bisa segera menyelesaikan disertasinya agar kelak bisa mengabdikan diri sebagai dosen. “Mengajar itu amal jariyah. Tabungan akhirat,” ucapnya penuh keyakinan.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Ika tak bosan mengingatkan kaum muda, khususnya perempuan, untuk tidak mudah menyerah. Baginya, pendidikan dan kemandirian adalah senjata menghadapi ketidakpastian hidup. Ia percaya, perempuan memiliki kemampuan multitasking dan potensi besar untuk menjadi pemimpin.

“Setiap orang harus punya mimpi. Tapi jangan lupa, mimpi itu harus diperjuangkan dengan kerja keras dan belajar keras. Masa depan ada di tangan kita sendiri,” pesannya.

Sosok Ika Hasilah kini bukan hanya simbol keberhasilan seorang perempuan dalam menembus dominasi jabatan birokrasi, tetapi juga teladan tentang bagaimana tekad, iman, dan ilmu bisa menuntun anak pulau hingga meraih puncak prestasi.

Exit mobile version