Indeks

PA GMNI Sebut Pemkab Lingga Belum Mampu Mengatasi Masalah Jaringan Internet

Lingga, Pelitakepri.com-Memasuki usia remaja Kabupaten Lingga yang Ke-17 tahun November 2020, keluh-kesah persoalan jaringan internet di daerah-daerah pelosok masih sulit diakses masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Humas Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kabupaten Lingga, Muhammad Salim.

Diungkapkannya, bukan hanya persoalan itu saja, bahkan di masa pandemi Covid-19 seperti yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau meskipun sudah memasuki era new normal tetap saja menjadikan ruang gerak individu ataupun kelompok masyarakat serba terbatas untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan beraktivitas sosial, pun tidak terkecuali di Kabupaten Lingga,” ucap Muhammad Salim melalui sambungan handphone kepada awak media, Selasa (25/08).

“Jaringan dengan data awal 3G berubah menjadi edge sebagai pengguna seluler di Desa Persiapan Cempaka tempat tinggalnya yang masih berada dalam satu wilayah dengan ibukota Kabupaten Lingga, bahkan masih sulit untuk sekadar mengakses internet. Akibat dari buruknya jaringan tersebut, untuk menggunakan layanan pesan Gmail, WhatsApp serta beberapa medsos lainnya termasuk ingin berselancar di Google dan melakukan panggilan via WhatsApp juga sering terganggu,” ucapnya.

Dari sebagian kecil di beberapa daerah juga mengalami masalah yang sama yang notabene masih dalam satu ruang lingkup Kecamatan yang berada di ibukota Kabupaten Lingga seperti Desa Panggak Darat, Kelumu dan Mentuda juga merasakan hal demikian. Hal ini tentunya juga berimbas dalam dunia pendidikan.

Waktu peserta didik yang seharusnya dihabiskan untuk mengikuti pelajaran di sekolah, kini terpaksa harus di rumahkan terkhusus bagi Sekolah Dasar yang masih melaksanakan pembelajaran daring. Bukan tidak mungkin dengan permasalahan jaringan yang serba terbatas dan sulit membuat para orang tua harus memutar otak.

Permasalahan terkait jaringan ini tentunya membutuhkan keseriusan Pemerintah Daerah untuk menangani hal tersebut, untuk wilayah yang masih satu daratan dengan Ibukota Kabupaten Lingga saja masih sulit untuk mengakses jaringan internet, apalagi di Desa Mentuda contoh kecil yang masih kesulitan untuk sinyal telepon bahkan harus berjalan menaiki bukit dan menyebrang ke pulau lain untuk sekadar mencari sinyal internet, miris.

Laporan: Taufik

Exit mobile version